Tahu Jalan Pikiran Tuhan, 1 dari 3 Ide Kontroversial Hawking

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 14 Maret 2018 | 20:09 WIB
Tahu Jalan Pikiran Tuhan, 1 dari 3 Ide Kontroversial Hawking
Beragam penampilan Stephen Hawking, fisikawan Inggris yang berhasil diabadikan oleh para fotografer AFP. Hawking wafat pada 13 Maret 2018. (Miguel Riopa/Glyn Kirk/Jane Mingay/Niklas Halle'n/Joel Saget/Anthony Wallace/Timothy A. Clary/Mike Clarke/AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Stephen Hawking, salah satu fisikawan ulung dunia asal Inggris, wafat pada usia 76 tahun di kediamannya di Cambridge, Inggris pada Rabu (14/3/2018).

Hawking, yang hampir di sepanjang hidupnya harus duduk di kursi roda dan berbicara dengan bantuan komputer, dikenal karena karya-karyanya yang masyhur soal dari asal-muasal alam semesta hingga lubang hitam, yang sering disebut sebagai kuburan bintang.

Tetapi sebagai ilmuwan yang visioner, banyak pula gagasan Hawking yang tak bisa diterima dengan mudah oleh publik. Berikut adalah tiga gagasan Hawking yang ramai dibincangkan hingga saat ini:

Mengetahui pikiran Tuhan

Salah satu gagasan yang terkenal dari Hawking adalah yang mengatakan bahwa alam semesta berkembang mengikuti hukum-hukum yang jelas. Dengan dasar ini, maka kita bisa mengetahui bagaimana asal mula alam semesta.

"Perangkat hukum ini bisa memberikan kita jawaban dari pertanyaan-pertanyaan seperti, bagaimana alam semesta ini bermula," jelas dia.

"Kemana alam semesta bergerak dan apakah akan ada ujungnya? Jika demikian, bagaimana ia akan berakhir? Jika kita menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini, kita bisa mengetahui isi pikiran Tuhan," lanjut dia.

Hawking memang seorang ateis. Ia mengatakan bahwa sejak sains berhasil memberikan jawaban atas banyak pertanyaan mendasar soal kehidupan manusia, maka ide tentang Tuhan semakin garing.

"Sebelum kita memahami sains, wajar jika kita percaya bahwa Tuhan menciptakan alam semesta. Tetapi kini sains menawarkan lebih banyak penjelasan yang lebih masuk akal," jelas dia.

"Yang saya maksud dengan 'kita akan tahu isi pikiran Tuhan', adalah kita akan tahu apa yang Tuhan juga tahu - jika Tuhan benar-benar ada dan saya yakin Tuhan itu tak ada. Saya seorang ateis," beber Hawking.

"Menurut saya, tak ada satu pun aspek realitas di luar jangkauan pikiran manusia," tegas dia.

Karenanya Hawking tak percaya pada Tuhan dan kehidupan setelah kematian.

"Saya yakin ada penjelasan yang lebih sederhana (soal kehidupan setelah kematian): Tuhan itu tak ada. Tak ada yang menciptakan alam semesta dan tak ada yang mengatur nasib kita. Ini membawa saya pada kesadaran bahwa mungkin tak ada surga dan demikian juga kehidupan setelah kematian," kata dia.

"Kita memiliki hanya satu kehidupan untuk menghargai rancangan agung alam semesta dan untuk itu, saya sangat bersyukur," tutup Hawking.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI