Suara.com - Sebuah 'super-koloni' raksasa penguin telah menemukan pulau-pulau terpencil di pantai Antartika yang tersembunyi membeku. Sebanyak 1,5 juta penguin tinggal di 'The Danger Islands', yang dikelilingi oleh perairan dingin yang memenuhi lautan sehingga sangat sulit untuk diakses.
Kawasan itu diberi nama Kepulauan Danger oleh penjelajah Inggris bernama James Clark Ross, yang hampir berlari ke bebatuan di dekatnya karena mereka terkubur di bawah es. Pulau-pulau berbatu yang suram dan beku ini merupakan rumah bagi sejumlah besar Adélie Penguins, yang merupakan salah satu spesies paling umum di Semenanjung Antartika, namun diperkirakan mengalami berangsur punah.
"Sampai saat ini, Kepulauan Danger tidak dikenal sebagai habitat penguin yang penting," kata Heather Lynch, profesor ekologi dan evolusi di Stony Brook University.
Pada tahun 2014, Lynch dan rekan-rekannya melihat kotoran penguin di citra satelit NASA di pulau-pulau itu, sehingga meluncurkan sebuah ekspedisi pada bulan Desember 2015. Tim ini juga menggunakan pesawat tak berawak untuk memotret seluruh pulau dari atas dan menghitung penguin dan sarang mereka menggunakan perangkat lunak jaringan syaraf tiruan.
Baca Juga: Tak Disengaja, Emperor Penguin Ini Ambil Foto Selfie
Michael Polit dari Louisiana State University mengatakan, penemuan tersebut menunjukkan bahwa penguin Adélie memiliki waktu yang lebih baik untuk hal-hal yang sebelumnya diyakini.
"Kepulauan Danger tidak hanya memiliki populasi penguin Adélie terbesar di Semenanjung Antartika, mereka juga tampaknya tidak mengalami penurunan populasi yang ditemukan di sepanjang sisi barat Semenanjung Antartika yang terkait dengan perubahan iklim baru-baru ini," katanya. [Metro]