Perempuan dengan Tato Tertua Ditemukan

Dythia Novianty
Perempuan dengan Tato Tertua Ditemukan
Ilustrasi perempuan bertato. [Shutterstock]

Tato yang diduga paling awal yang ada di tubuh seorang perempuan telah ditemukan di British Museum.

Suara.com - Tato yang diduga paling awal yang ada di tubuh seorang perempuan telah ditemukan di British Museum. Seorang mumi Mesir berusia 5000 tahun telah menjadi perempuan dengan tato tertua di dunia setelah para ilmuwan menemukan motif aneh bertinta di bahu dan lengannya.

Dia hidup selama periode Predynastic, sebuah era sebelum firaun pertama menyatukan bangsa di sekitar tahun 3100 SM. Perempuan bertato ini dikenal sebagai Gebelein Woman dan ditemukan di Mesir Utara dekat kota modern Luxor.

Para ilmuwan di British Museum juga menemukan tato figuratif yang diduga paling awal, menggambarkan angka dan tidak memiliki pola.

Tato banteng liar dan seekor domba Barbary diidentifikasi di lengan atas mumi lelaki yang disebut Gebelein Man.

Baca Juga: Rahasia Foto Cantik Terungkap: Inovasi Sinyal Profesor Unhas Guncang Dunia

Daniel Antoine, Kurator Antropologi Fisik Inggris, mengatakan penggunaan metode ilmiah terbaru, termasuk pemindaian CT, penanggalan radiokarbon dan pencitraan inframerah, telah mengubah pemahaman kita tentang mumi Gebelein.

"Baru sekarang kita mendapatkan wawasan baru tentang kehidupan individu-individu yang sangat terjaga ini. Luar biasa, pada usia lebih dari lima ribu tahun, mereka mendorong kembali bukti tato di Afrika hingga milenium," katanya.

Gebelein Woman diberi tinta dengan empat motif kecil yang melintang vertikal di atas bahu kanannya. Di lengan kanannya terdapat sebuah linier yang mirip dengan objek yang dipegang oleh tokoh-tokoh yang diperlihatkan ikut ambil bagian dalam kegiatan seremonial pada gerabah yang dihasilkan pada saat itu.

Ini bisa mewakili 'stave bengkok', yang merupakan simbol kekuatan dan status atau lempengan atau 'clappers' yang digunakan saat tarian ritual atau agama. Semua tato perempuan itu dirancang untuk dilihat dan mungkin telah menunjukkan statusnya, menandai dia sebagai bagian dari kultus atau telah diberi tinta di kulitnya sebagai bentuk perlindungan.

Gebelein Man berusia antara 18 dan 21 saat dia ditikam di belakang dan terbunuh. Sampai tato ditemukan di kulitnya, diyakini bahwa hanya perempuan yang ditato di Era Predynastik, karena tidak ada penggambaran kuno tentang lelaki bertato yang pernah terlihat pada patung-patung selama periode tersebut. [Metro]

Baca Juga: Ilmuwan Sebut Lapisan Ozon Kian Menipis, Efeknya Bikin Penuaan Dini Hingga Kanker