Suara.com - Sebuah tim peneliti dari Advanced Industrial Science and Technology (AIST) di Jepang, telah merancang sebuah perangkat berbentuk seperti robot lebah. Robot ini nantinya digunakan membantu proses penyerbukan bunga.
Robot ini dibuat dari drone mini, kombinasi bulu kuda dan gel ion yang lengket. Ketiga komponen digabungkan sedemikian rupa agar terlihat sepert lebah.
Cara kerjanya cukup sederhana, robot akan terbang ke arah bunga seperti halnya lebah. Serbuk sari nanti akan menempel di kaki drone berkat gel ion. Kemudian, robot akan terbang ke bunga berikutnya.
Jadi, adakah alasan dibalik penciptaan robot ini? Dikutip dari Techly, beberapa jenis lebah diperkirakan mati dalam jumlah yang tinggi.
Baca Juga: Iklan Baru Samsung Ini Gambarkan Interaksi Manusia dan Robot
Menurut peneliti, ada beberapa dugaan yang menyebabkan kematian sejumlah besar lebah. Studi dari Harvard School of Public Health menunjukkan, pestisida adalah penyebab Colony Collapse Disorder (CCD), fenomena dimana lebah pekerja tiba-tiba meninggalkan koloni tanpa peringatan.
Faktor lainnya bisa jadi perubahan iklim. Sebuah studi tahun 2015 yang diterbitkan dalam jurnal Science menunjukkan bahwa puluhan spesies lebah di AS telah terpengaruh oleh hilangnya habitat dan kenaikan suhu.
Menurut The Australianasian Beekeeper, populasi lebah madu di Australia juga sedang krisis. Populasi lebah kini berada di titik terendah sepanjang masa.