Mungkinkah Perjalanan Lintas Waktu? Ilmuwan Menjawabnya

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 22 Februari 2018 | 07:36 WIB
Mungkinkah Perjalanan Lintas Waktu? Ilmuwan Menjawabnya
Ilustrasi perjalanan lintas waktu. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perjalanan lintas waktu telah menjadi pokok fiksi ilmiah, entah itu berkelana ke masa depan atau kembali ke masa lalu. Tapi benarkah itu mungkin terjadi?

Seorang penjelajah waktu, yang dikenal sebagai Edward, mengatakan Los Angeles akan menjadi kota bawah laut 3.000 tahun lagi.

Lainnnya, yang menyebut dirinya "Nuh", mengatakan bahwa dia berasal dari tahun 2030 dan bahkan lulus tes deteksi kebohongan tentang keaslian klaimnya.

Sementara itu, ilmu pengetahuan telah memiliki gagasan yang cukup mantap mengenai berlalunya waktu sejak Albert Einstein menerbitkan teorinya tentang Relativitas Khusus pada tahun 1905.

Baca Juga: 10 Kutipan Albert Einstein Ini Bisa Motivasi Hidup

Dalam istilah awam, Einstein mengatakan bahwa waktu itu relatif. Artinya, efeknya berbeda tergantung di mana Anda berada saat Anda mengamatinya. Jadi setidaknya dalam satu kerangka acuan, perjalanan lintas waktu adalah mungkin.

'Pelancong waktu' dari tahun 5.000 mengklaim memiliki bukti fotografi masa depan dan ini bukan kabar baik.

Tapi ketika sampai menghilang melalui lubang cacing ke periode waktu lain, keadaan menjadi sedikit lebih rumit. Bahkan, jika kapasitor fluks Anda diisi dan Anda menekan 88mph, tidak ada jaminan bahwa akan kembali ke masa depan.

'Pengembara waktu' kembali dari tahun 3300 dengan peringatan mengerikan akan bencana masa depan yang akan dia usahakan untuk dihentikan.

Menurut relativitas khusus, semakin cepat Anda bergerak melalui ruang angkasa, relatif semakin lambat waktu pengaruhnya terhadap Anda dan terhadap benda-benda yang masih berdiri.

Baca Juga: Putri Donald Trump 'Dibully' Gara-gara Albert Einstein

Jika, misalnya, Anda bepergian dengan pesawat ruang angkasa mendekati kecepatan cahaya (186.000 mil per detik), maka mungkin beberapa tahun lagi bagi Anda yang berada di kapal sebenarnya lebih banyak lagi bagi mereka yang tersisa di Bumi. Ini disebut "paradoks kembar" dan berhasil diuji coba oleh NASA.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI