Mumi Menyeramkan, Pembantai Ayahnya Sendiri, Dipamerkan di Mesir

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 19 Februari 2018 | 07:30 WIB
Mumi Menyeramkan, Pembantai Ayahnya Sendiri, Dipamerkan di Mesir
Mumi menyeramkan yang populer disebut sebagai mumi yang sedang menjerit dipamerkan di Kairo, Mesir pada 14 Februari. [AFP/Khaled Desouki]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah mumi menyeramkan, yang dinamai screaming mummy atau mumi yang sedang menjerit, dipamerkan sejak pertengahan Februari di sebuah museum di Lapangan Tahrir, Kairo, Mesir.

Mumi unik dengan mulut menganga, seolah sedang menjerit itu, diyakini sebagai jasad dari Pangeran Pentawere yang membunuh ayahnya sendiri, Firaun Ramesses III. Pentawere, seperti diwartakan Live Science, diduga bunuh diri setelah diadili oleh pengadilan pada masa Mesir Kuno.

Mumi Pentawere dikenal sebagai jasad yang diawetkan melalui proses pemumian yang tak semustinya. Jasadnya, misalnya, tak diawetkan menggunakan cairan balsem dan dibiarkan menjadi mumi secara alami.

Mumi menyeramkan yang populer disebut sebagai mumi yang sedang menjerit dipamerkan di Kairo, Mesir pada 14 Februari. [AFP/Mario Goldman]

Belum bisa dipastikan apakah ia tewas dalam keadaan menjerit atau dibuat sedemikian rupa agar terlihat seperti sedang menjerit.

Ia dimakamkan dengan balutan kulit domba, yang dalam kebudayaan Mesir Kuno diyakini sebagai material yang tidak murni atau kotor. Ia dimakamkan bersama jasad lainnya di sebuah makam di Deir el-Bahari.

Berdasarkan sebuah studi pada 2012 silam, Ramesses III, yang bertahta dari 1184 - 1155 SM, diketahui tewas akibat sebuah luka sayatan di lehernya. Pentawere, yang DNA-nya diteliti belakangan, diketahui sebagai putera Ramesses III.

Terungkapnya kisah pembunuhan Ramesses III oleh puteranya Pentawere dicatat dalam sebuah papirus kuno yang kini disebut sebagai Papirus Yudisial Turin.

Mumi menyeramkan yang populer disebut sebagai mumi yang sedang menjerit dipamerkan di Kairo, Mesir pada 14 Februari. [AFP/Khaled Desouki]

Dokumen kuno itu mencatat proses peradilan terhadap Petawere dan sejumlah besar orang yang terlibat dalam kejahatan tersebut. Mereka yang membantu Pentawere membunuh Ramesses III terdiri dari beberapa golongan, mulai dari perwira militer, pejabat sipil, dan para gundik sang firaun.

Pentawere juga diduga dibantu oleh ibunya yang bernama Tiye, yang merupakan salah satu istri Ramesses III.

Proses peradilan itu disaksikan sendiri oleh pembantu Ramesses III dan pewarisnya, Ramesses IV. Dalam dokumen itu dijelaskan bahwa Pentawere diadili oleh para pembantu firaun, ia dinyatakan bersalah, dan kemudian ia menghabisi nyawanya sendiri.

Bagaimana Pentawere mengakhiri hidupnya masih menjadi perdebatan di antara para ilmuwan. Ada yang menduga ia diracun, tetapi sebagian peneliti meyakini ia digantung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI