Suara.com - CEO Twitter Jack Dorsey mengakui bahwa platform miliknya agak sulit digunakan untuk sebagian pengguna. Ia berharap dapat menyederhanakan Twitter, dan memberi pengguna pengalaman yang lebih personal.
"Sepertiga dari dua juta orang baru yang datang, berharap Twitter akan terasa mudah, kemudian mereka akan kecewa karena tidak dapat menemukan apa yang mereka inginkan. Ada banyak PR untuk kami," kata Dorsey di acara Konferensi Teknologi dan Internet Goldman Sachs dilansir Independent.co.uk.
Ia meyakini Twitter terlalu fokus kepada teks. Menurutnya, pengguna kini lebih suka dengan konten dalam format video.
"Kami masih terjebak di zaman mengetik. Walaupun teks masih diperlukan, namun video akan membuat konten terasa lebih mendalam," jelasnya.
Baca Juga: Pos Indonesia Membuat Perangko Seri Asian Games 2018
Untuk itu, ia berharap Twitter dapat lebih banyak berfokus di pengembangkan video untuk mendorong pendapatan perusahaan berlogo burung biru tersebut.
"Video adalah konten yang tumbuh paling cepat. Kami akan menerapkan banyak teknologi untuk ini," tutupnya.
Pada Januari kemarin, Twitter untuk pertama kalinya mencetak laba sejak melantai di bursa pada 2013. Perusahaan penyedia layanan mikroblog itu melaporkan laba bersih sebesar 91 juta dollar AS pada kuartal IV 2017.