Suara.com - Di film-film, alien secara umum menyatakan perang terhadap umat manusia dengan mengendarai pesawat ruang angkasa besar di dekat Bumi dan kemudian meluncurkan serangan habis-habisan. Tapi sekarang, itu bukan hanya di film dan sudah diklaim bahwa makhluk luar angkasa bisa menghapus spesies kita tanpa menginjakkan kaki atau pelengkap lainnya yang mereka gunakan.
Sebuah makalah akademis baru menunjukkan bahwa peradaban yang jauh bisa memicu kiamat hanya dengan mengirimkan pesan kepada kami. Dalam sebuah penelitian tentang 'Interstellar Communication', periset yang berbasis di Observatorium Universitas Hawaii dan Sonneberg di Jerman mengatakan, kiamat dapat disebabkan oleh email yang boobytrapped.
"Lebih murah bagi intelijen luar angkasa (ETI) untuk mengirim pesan jahat dalam memberantas manusia daripada mengirim kapal perang," tulis para akademisi tersebut.
Para ilmuwan terkunci dalam sebuah debat tentang apa yang harus dilakukan jika kita menerima pesan dari bintang. Penelitian baru ini menyarankan agar kita membuka transmisi ini dengan sangat hati-hati karena dapat dirancang untuk menyebabkan 'kepunahan atau bencana global lainnya yang tidak terpulihkan'.
Baca Juga: Alih-alih Musnahkan Bumi, Alien Diam-diam Pelajari Manusia
Salah satu taktik pemusnahan alien, bisa melibatkan penyembunyian bentuk kecerdasan buatan (AI) di dalam pesan yang bisa lolos dan melampiaskan malapetaka di seluruh dunia. AI ini bahkan bisa disembah sebagai Tuhan.
"Mungkin ada komunitas di Bumi yang mendukungnya untuk alasan religius, filosofis atau lainnya. Jika AI berjanji untuk menyembuhkan kanker atau menawarkan pesan penyelamatan, sebuah sekte bisa terbentuk," tambah akademisi.
Pesan alien juga bisa berisi virus komputer tingkat lanjut atau bahkan propaganda yang dirancang untuk menakut-nakuti bumi.
"Ada beberapa kemungkinan ancaman dari pesan ETI," para peneliti menambahkan.
Pada tingkat yang paling dasar, sebuah pesan mungkin mewakili pernyataan seperti, 'Kami akan membuat matahari Anda pergi supernova besok.' Benar atau tidak, itu bisa menyebabkan kepanikan yang meluas.
Baca Juga: Kisah Dua Pilot AS Berjumpa Pesawat Alien di Pasifik
Secara lebih realistis, teks yang lebih panjang bahkan bisa memiliki pengaruh budaya demoralisasi. [Metro]