Suara.com - Nick Pickles selaku Kepala kebijakan Publik Twitter untuk Inggris Raya mengatakan pihaknya tidak bisa serta-merta menghapus konten berisi informasi palsu. Hal itu ia katakan saat acara sidang komite publik di Universitas George Washington di Washington DC, Amerika Serikat.
"Kami bukan wasit kebenaran. Kami tidak akan menghapus konten yang tidak benar. Twitter dikenal sebagai tempat wartawan, warga, dan aktivis yang akan mengoreksi informasi," katanya, seperti dikutip dari Washington Post.
Tweet berisi informasi palsu, kata Pickles, mungkin dihapus jika melanggar aturan perusaan soal hate speech. Namun ia menegaskan, Twitter tidak akan langsung membuang tweet begitu saja.
Dalam pandangannya, bukan tugas perusahaan teknologi untuk menentukan sebuah informasi di dalam platform bersifat benar atau salah. "Saya pikir itu prinsip yang sangat penting," tegasnya.
Baca Juga: Heboh Gerhana Bulan di Twitter
Dalam acara itu, Pickles berada bersama para eksekutif dari berbagai raksasa teknologi , seperti Facebook dan Google untuk membahas keberadaan berita palsu di media sosial.
Langkah Twitter jauh berbeda dengan yang dilakukan Facebook. Baru-baru ini, Facebook mengumumkan sebuah rencana untuk membuat daftar peringkat media. Hal itu dilakukan untuk membantu pengguna mengidentifikasi berita palsu.