Ditawar Broadcom Seharga Rp1.649 Triliun, Qualcomm Menolak

Jum'at, 09 Februari 2018 | 15:40 WIB
Ditawar Broadcom Seharga Rp1.649 Triliun, Qualcomm Menolak
Logo merek Qualcomm Snapdragon. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Produsen chip asal Amerika Serikat, Qualcomm, resmi menolak tawaran akuisisi dari Broadcom senilai 121 miliar dolar AS atau sekitar Rp1.649 triliun. Tawaran dari Broadcom bernilai lebih tinggi 17 persen dari tawaran sebelumya.

Dalam penawaran terbaru, Broadcom menawar Qualcomm untuk membayar 82 dolar AS per sahamnya. Namun menurut Qualcom, tawaran itu belum cukup.  

Penolakan Qualcomm didasari oleh beberapa poin, yang salah satunya adalah tawaran dari Broadcom tidak mencerminkan nilai sesungguhnya perusahaan.

"Dewan direksi dengan suara bulat menetapkan bahwa tawaran Anda, tidak mencerminkan nilai sebenarnya dari Qualcomm," kata Ketua Dewan Direksi Paul E. Jacobs dikutip dari situs resmi Qualcomm.

Kendati demikian, pihak Qualcomm mengatakan, Broadcom masih memiliki kesempatan untuk memberikan tawaran. Bahkan, perusahaan yang berbasis di San Diego itu mengajak CEO Broadcom, Hock Tan, untuk duduk bersama.

"Namun, dewan berkomitmen untuk mengeksplorasi semua opsi untuk memaksimalkan nilai pemegang saham, jadi kami akan siap untuk bertemu dengan Anda," lanjutnya.

Penolakan Qualcomm terbilang menarik mengingat situasi ekonomi perusahaan belakangan ini. Meski tidak dalam keadaan yang buruk, sebagian besar bisnis Qualcomm bergantung pada bisnis perizinan paten.

Pada 6 Maret, para pemegang saham Qualcomm akan memutuskan apakah mereka akan mengganti dewan direksi perusahaan. Jika Broadcom berhasil menempatkan seseorang di dewan, maka kesepakatan dipastikan akan terjadi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI