Boneka Seks Berbicara Ini Obati Kesenjangan Gender di Cina

Dythia Novianty Suara.Com
Senin, 05 Februari 2018 | 14:00 WIB
Boneka Seks Berbicara Ini Obati Kesenjangan Gender di Cina
Pembuatan boneka seks pintar. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Cina menghadapi kesenjangan gender, sebuah perusahaan ingin menghubungkan orang-orang yang kesepian dan pensiunan dengan jenis pendamping baru, yakni boneka seks pintar yang bisa berbicara, bermain musik dan menyalakan mesin pencuci piring.

Deretan tubuh silikon tergantung di gudang EXDOLL, sebuah firma yang berbasis di kota pelabuhan Dalian timur laut. Seorang programmer di mantel lab meminta prototipe pirang mungil yang duduk di kursi dan mengenakan blus putih tembus pandang, "Siapa namamu?" "Namaku Xiaodie tapi kamu juga bisa memanggilku sayang, tapi kalau aku tidak senang aku tidak akan menjawab," suara robot itu lewat melalui speaker, meski bibirnya tidak bergerak.

EXDOLL berencana menerapkan kecerdasan buatan untuk membuat boneka jadi hidup, agar menyembuhkan kesepian di antara orang tua dan orang cacat.

Ada 33,6 juta lelaki lebih banyak dibanding perempuan, di negara berpenduduk 1,4 miliar orang tersebut.

Baca Juga: Rumah Bordil Boneka Seks Dibuka Di Paris

Kesenjangan tersebut disebabkan oleh kebijakan pemerintahan Cina dengan satu anak sebelumnya dan kecenderungan untuk anak lelaki, yang menyebabkan aborsi selektif dan ilegal. Sekitar 114 anak lelaki lahir untuk setiap 100 anak perempuan, jauh di atas rata-rata global.

Cina juga memiliki populasi yang cepat menua, yang menempatkan strain pada sistem kesehatan dan kesejahteraan sosial.

Direktur pemasaran Wu Xingliang mengatakan, produk perusahaannya diharapkan bisa memecahkan masalah sosial utama di negara itu.

"Cina kekurangan perempuan dan ini adalah faktor mengapa ada permintaan ini, tapi itu bukan hanya untuk seks," kata Wu.

Menurutnya, para pelanggannya termasuk lelaki muda dan tua yang masih sendiri atau yang sudah menikah, dikutip AsiaOne dari AFP.

Baca Juga: Ini Alasan Lelaki Jepang Lebih Pilih Hidup Bersama Boneka Seks

"Kami merancang mereka sehingga mereka dapat melakukan percakapan yang berarti dengan Anda dan membantu pekerjaan rumah. Mereka akhirnya bisa bekerja sebagai asisten medis atau resepsionis," kata Wu.

Xiaodie pada dasarnya adalah boneka seks yang dilengkapi dengan fungsi wifi yang mirip dengan aplikasi Siri iPhone, yang bisa berselancar di internet dan merespons perintah suara.

Pengguna dapat mengendalikan boneka senilai 25.000 yuan (Rp53 jutaan) dengan aplikasi telepon atau dengan memberikan instruksi lisan. Harga boneka ini jauh lebih tinggi daripada boneka seks umumnya yang dijual perusahaan hanya dengan 2.500 yuan (Rp5 jutaan).

Pada tahun depan, EXDOLL berharap bisa menggelar robot canggih yang memiliki teknologi kecerdasan buatan, ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang kompleks, sistem pengenalan suara dan mata yang bisa mengikuti gerakan masyarakat.

Programer memilah model 3-D di layar komputer sementara yang lain memasang kerangka dengan kabel dan sambungan terbuka.

Mesin itu menjadi lebih hidup seperti saat ia dengan hati-hati membubuhkan kulit silikon, lengkap denngan riasan wajahnya.

Qiao Wu, chief development officer di EXDOLL, mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk menciptakan robot yang paling indah dan paling mirip manusia.

"Sudah ada teknologi robot yang bagus dikembangkan, jadi kami ingin berkonsentrasi untuk memiliki robot dengan wajah terindah dan tubuh terseksi," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI