Di era digital, dunia semakin terhubung tanpa sekat batas.
“Polusi dan sampah informasi seperti berita bohong atau hoax belakangan marak muncul melalui media sosial. Jika tidak waspada menyaring informasi, maka masyarakat kita akan hidup dalam suatu masyarakat yang “post-truth”, kata Savic Ali, CEO NU Online.
Dia berpandangan, maraknya hoax menunjukkan Kementerian Kominfo kewalahan, akibatnya layanan komunikasi tidak kredibel alias tak dapat diandalkan.
"Hoax di media merjalela dan terkesan dibiarkan. Sehingga kontroversi dan keanehan di publik sangat mengkhawatirkan dan mengancam integritas sosial kebangsaan”, ujar Savic.
Baca Juga: Kominfo Sambut Baik Forum Digital Australia-Indonesia