Ajak Kelompok LGBT, Facebook Siapkan Beasiswa Jurnalis Anti-Hoax

Minggu, 28 Januari 2018 | 18:50 WIB
Ajak Kelompok LGBT, Facebook Siapkan Beasiswa Jurnalis Anti-Hoax
Ilustrasi Facebook dan kerumunan manusia di sekitarnya. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menggandeng sejumlah organisasi jurnalis, termasuk asosiasi jurnalis LGBT, Facebook mengumumkan rencana untuk menyediakan beasiswa bagi para mahasiswa yang berminat menjadi jurnalis. Pemberian beasiswa itu merupakan salah satu upaya Facebook untuk memberantas hoax.

Program bernama Facebook Journalism Project ini bermitra dengan empat organisasi jurnalis besar di Amerika Serikat, yakni Asosiasi Nasional Jurnalis Hispanik, Asosiasi Jurnalis Asia Amerika, Asosiasi Jurnalis Natif Amerika, dan Asosiasi Nasional Jurnalis Lesbian dan Gay.

"Proyek ini diadakan untuk mendukung generasi terbaru jurnalis," kata Campbell Brown sebagai Head of New Partnership di blog resmi Facebook, Jumat (26/1/2018).

Dengan beasiswa ini, setiap organisasi yang terkait akan menerima 250.000 dolar AS. Sementara setiap siswa yang mendapat beasiswa akan mendapat 10.000 dolar AS setiap tahunnya.

Agar menerima syarat untuk menerima beasiswa, pelamar harus terdaftar di sebuah universitas yang sudah terakreditasi di Amerika Serikat. Tak lupa, pelamar juga harus mengambil jurusan media digital, jurnalistik, dan komunikasi.

Untuk menunjukkan keseriusan, pelamar juga perlu melampirkan beberapa dokumen seperti, contoh tulisan, surat rekomendasi dari dosen atau supervisor magang, dan transkrip nilai.

"Untuk informasi lebih lanjut, pelamar dapat mengunjungi laman website keempat lembaga yang terlibat dalam program ini," lanjutnya.

Langkah ini merupakan upaya terbaru Facebook untuk memperbaiki platformnya dari berita palsu. Citra baik Facebook mulai memudar usai pemilu AS 2016. Saat itu, Facebook dituduh sebagai tempat penyebaran propaganda berita palsu.

Facebook telah meluncurkan banyak upaya untuk mengatasi masalah ini. Salah satunya dengan bermitra dengan organisasi pengecekan fakta seperti Snopes dan PolitiFact untuk memeriksa keakuratan berita. Mereka juga berupaya memperbaiki algoritme agar berita clikbait sulit berkembang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI