Suara.com - Perusahaan dirgantara Rocket Lab, baru saja meluncurkan sebuah bola disko raksasa ke luar angkasa menggunakan sebuah roket. Bola bernama "Humanity Star" itu berhasil dilucurkan bersamaan dengan tiga satelit dari Semenanjung Mahia, Selandia Baru.
Dibuat oleh CEO Rocket Lab, Peter Beck, Humanity Star sebetulnya adalah serat karbon berbentuk bulat yang terdiri dari 65 panel kaca. Memiliki ukuran serupa bola pantai besar, Humanity Star dapat dilihat dari Bumi dengan mata telanjang.
Beck menolak sebutan bahwa Humanity Star adalah "bola disko". Ia menjelaskan bahwa peluncuran Humanity Star sebenarnya memiliki tujuan mulia.
"Harapan saya adalah siapapun yang melihat Humanity Star akan melihat pula alam semesta yang luas, merasakan koneksi intim, dan merenungkan kembali kehidupan mereka," katanya.
"Kamu akan merasakan hubungan yang lebih dalam dengan tujuh miliar penduduk di Bumi dengan benda ini," tambah CEO eksentrik ini.
Rocket Lab bahkan membuat sebuah akun Twitter dan website khusus untuk Humanity Star. Di akun dan website itu pengguna internet bisa melacak posisi benda tersebut.
Objek unik ini akan mengorobit Bumi setiap 90 menit dengan kecepatan 27 kali kecepatan suara. Orbitnya akan bertahan sekitar sembilan bulan sebelum akhirnya terbakar saat memasuki atmosfer.
Namun tidak semua menyambut baik proyek ini. Seorang astronom bernama David Kipping mengatakan bahwa peluncuran Humanity Star adalah tindakan vandalisme.
"Ini bodoh, merusak langit malam dan merusak padangan kita tentang kosmos," katanya lewat akun Twitter.
Astronom lain bernama Meg Schwamb mengatakan bahwa luar angkasa sudah indah, dan tidak perlu lagi dihiasi oleh bola artifisial dari Bumi.
Bola Disko Dikirim ke Ruang Angkasa, Untuk Apa?
Minggu, 28 Januari 2018 | 18:25 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Mendebarkan! Ledakan Sinar Gamma Terbesar Sepanjang Sejarah Terekam Teleskop NASA
31 Juli 2024 | 10:19 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI