Terungkap! Sisi Lain Saddam Hussein di Dunia Maya

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 25 Januari 2018 | 05:00 WIB
Terungkap! Sisi Lain Saddam Hussein di Dunia Maya
Seorang anak berdoa untuk mendiang Saddam Hussein. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sosok mendiang mantan diktator Irak Saddam Hussein, lebih banyak diketahui sangat keras. Namun, beliau ternyata memiliki sisi lain yakni kreatif.

Anda mungkin terkejut mengetahui bahwa pada tahun 2000, Saddam menerbitkan sebuah novel roman yang 17 tahun kemudian, tetap menjadi salah satu yang terkenal dalam genre "diktator yang menyala".

Terjemahan bahasa Inggris dari buku yang berjudul "Zabiba and the King," tersedia melalui situs belanja online, Amazon. Ini adalah satu dari empat novel yang dikaitkan dengan Saddam.

Buku setebal 160 halaman itu digambarkan sebagai kisah cinta alegoris yang dibuat ribuan tahun yang lalu tentang seorang raja Irak, melambangkan Saddam sendiri, dengan seorang penduduk desa bernama Zabiba. Setiap malam dia secara diam-diam berkunjung ke istana raja. Mereka berbicara berjam-jam tentang agama, cinta, nasionalisme, dan kehendak rakyat.

Baca Juga: Al-Baghdadi Mati, Dua Letnan Era Saddam Hussein Berebut ISIS

"Dengan cepat menjadi jelas bahwa hubungan Zabiba-Raja berfungsi sebagai metafora yang dengan cermat menghubungkan antara Rakyat dan Penguasa," tulis Daniel Kalder kepada The Guardian pada tahun 2011.

Sebenarnya, ada beberapa perdebatan mengenai apakah Saddam menulis buku itu sendiri. Ini pada awalnya diterbitkan secara anonim dan karena tema politiknya serta fakta bahwa dilaporkan tidak ada kritik terhadap buku tersebut di Irak, banyak analis percaya bahwa hal itu hanya dapat diotorisasi oleh Saddam sendiri.

Dikutip Business Insider dari The New York Times, pejabat di Central Intelligence Agency (CIA) meneliti melalui buku tersebut untuk mencari informasi tentang pandangan dunia diktator dan menyimpulkan bahwa kemungkinan itu ditulis oleh para penulis "hantu" sementara Saddam dengan hati-hati mengawasi produksinya.

Namun, yang lain yakin bahwa Saddam bertanggung jawab atas prosa tersebut.

"Beberapa kritikus menyarankan agar Zabiba dan sang Raja diberi tulisan hantu. Saya ragu karena sangat tidak terstruktur dan membosankan sehingga memiliki keanehan keaslian diktator, "tulis Kalder.

Baca Juga: Apple Tolak Balikin Uang Pembelian HP, Dikira Saddam Hussein

Dia menulis bahwa substansi buku hampir sepenuhnya dilupakan, kecuali satu adegan aneh di mana karakter menggambarkan interspecies yang dikawinkan antara seorang penggembala dan seekor beruang, tampaknya dimaksudkan untuk mewakili Rusia dan Irak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI