Suara.com - Perkembangan industri game online semakin cepat dan menjadi sangat menguntungkan. Namun, juga berpotensi menguntungkan bagi penjahat siber (hacker) karena akun game online bisa diretas dan dijual di pasar gelap.
Menurut penelitian dari Kaspersky Lab, lebih dari setengah (53%) responden secara teratur bermain game online. Angka ini meningkat 64 persen untuk usia 25-34 tahun dan 67 persen untuk usia 16-24 tahun.
Para gamer sering membiarkan akun game online mereka berada di posisi yang rentan terhadap upaya peretasan.
Saat ini, pengguna game online global, seperti platform online popular Steam, PlayStation Network dan Xbox Live, diperkirakan berjumlah antara 2,2 hingga 2,6 miliar dan masih bertambah. Fakta ini menjadikan industri tersebut target menguntungkan bagi penjahat siber.
Baca Juga: Awas! Sering Gunakan Mobile, Jadi Celah Buat Hacker
Peretas akan mendapatkan akses ke data-data pengguna, informasi mengenai password dan kartu bank, seperti yang baru-baru ini terjadi di platform Xbox dan PlayStation.
Selain data-data, korban yang akun game onlinenya diretas juga kehilangan akses ke permainan favorit mereka (baik untuk sementara atau selamanya) dan sejumlah besar uang yang mereka habiskan di game online.