Suara.com - Hujan es dan salju tidak membuat bocah asal Cina ini gentar. Dia tetap berjuang, berjalan kaki menuju ke sekolah, meski jarak dari rumahnya cukup jauh, yakni 4,5 kilometer.
Hebatnya lagi, bocah itu juga mampu bertahan, meski suhu kala itu drop hingga 9 derajat celcius.
Setelah sampai sekolah, usai berjalan di bawah hujan es dan salju, bocah itu menderita kedingingan. Rambutnya pun memutih karena terkena salju, tangannya pun gemetaran, hingga dia dijuluki sebagai 'anak es' oleh teman-temannya.
Foto bocah ini pun viral seketika, usai muncul di jejaring sosial Cina.
Dalam foto, tampak rambut bocah tersebut berwarna putih, ia berdiri mengenakan mantel tebal, kedingingan. Sementara di sekililing, teman-teman bocah justru menertawai.
Netizen pun banyak yang bersimpati terhadap bocah yang menerjang hujan es dan salju tersebut.
Mereka memuji dan takjub akan tekad si anak es untuk tetap menempuh ke sekolah meski udara sangat ekstrem.
Netizen bahkan meminta Pemerintah untuk memperhatikan pendidikan anak tersebut, dan menggalang dana serta sumbangan berupa pakaian musim dingin untuk anak-anak miskin di daerah tersebut.