Terungkap! Sebagian Besar Berita Hoax Dibuat Pro-Trump

Dythia Novianty Suara.Com
Rabu, 03 Januari 2018 | 09:28 WIB
Terungkap! Sebagian Besar Berita Hoax Dibuat Pro-Trump
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. [AFP/Saul Loeb]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ternyata sebagian besar situs 'berita palsu' (hoax) menawarkan banyak konten Pro-Trump. Selain itu, mayoritas pembaca situs web tersebut adalah konservatif.

Hal ini terungkap dari sebuah penelitian, mengalahkan penelitian bersama baru oleh Princeton University, Dartmouth College dan University of Exeter. Analisis 'berita palsu' diyakini merupakan yang pertama dari jenisnya sejak Donald Trump pertama kali menciptakan frase tersebut dalam kampanye pemilihan presiden tahun 2016.

"Dengan menggunakan data unik yang menggabungkan respons survei dengan riwayat lalu lintas web tingkat individu, kami memperkirakan bahwa sekitar satu dari empat orang Amerika mengunjungi sebuah situs berita palsu dari tanggal 7 sampai 14 November 2016. Para pendukung Trump mengunjungi situs berita paling palsu, yang sangat pro-Trump," tulis penelitian tersebut.

Namun, konsumsi berita palsu sangat terkonsentrasi di antara kelompok kecil, hampir enam dari sepuluh kunjungan ke situs berita palsu berasal dari sepuluh persen orang dengan informasi online paling konservatif.

Baca Juga: Pakar Intelijen Yakin Peretas Rusia Tanam Berita Palsu

Penelitian itu juga mengungkap, Facebook adalah vektor kunci pemaparan terhadap berita palsu dan fakta bahwa pemeriksaan berita palsu hampir tidak pernah sampai ke konsumennya. Data untuk analisis menggabungkan tanggapan terhadap survei opini publik online dari sampel nasional 2.525 orang Amerika yang memiliki web data lalu lintas dikumpulkan secara pasif dari komputer mereka dengan persetujuan mereka selama periode 7 Oktober sampai 14 November 2016.

Presiden pun menanggapi perihal hasil penelitian 'berita palsu' di Twitter hari ini.

Postingan Donald Trump. [Twitter]

Dia membidik The New York Times, mengatakan kepada penerbit baru, A.G. Sulzberger, untuk memecat wartawan yang menolak mengungkapkan sumbernya saat melaporkan berita anti-Trump.

Postingan Donald Trump. [Twitter]

Baca Juga: Soal Tawaran Kontrak oleh PSG, Wenger: Itu Berita Palsu

Sejak menjabat tahun lalu, Trump telah melecehkan sebagian besar media dan malah mencoba mengubah akun Twitter-nya menjadi layanan berita sendiri. [Metro]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI