Suara.com - WeChat, aplikasi messenger terpopuler di Cina, dengan tegas membantah tuduhan bahwa mereka menyimpan riwayat obrolan pengguna.
"WeChat tidak menyimpan riwayat obrolan pengguna manapun. Obrolan pengguna hanya tersimpan di ponsel, komputer dan terminal pengguna lainnya, "kata WeChat dalam sebuah posting di media sosial sebagaimana dilansir dari Reuters.
Lebih lanjut, mereka mengatakan bahwa pihaknya tidak memanfaatkan riwayat obrolan pengguna untuk keperluan komersial perusahaan.
"WeChat tidak akan menggunakan konten dari obrolan pengguna untuk analisis data yang besar. Sebab, model teknis WeChat tidak menyimpan atau menganalisis obrolan pengguna, rumor yang beredar selama ini adalah kesalahpahaman murni," lanjut mereka.
Baca Juga: Madura United Pasang Target Tinggi di Suramadu Super Cup
Bantahan tersebut dikeluarkan WeChat, setelah mereka dituduh memata-matai pengguna secara berkala. Tuduhan tersebut dilontarkan oleh Li Shufu, bos perusahaan otomotif Geely Holdings.
Sementara itu dikutip dari BBC, kebijakan privasi WeChat mengatakan bahwa mereka mungkin perlu mempertahankan dan mengungkapkan informasi pengguna jika ada permintaan dari otoritas pemerintah.
Dalam laporan 2016 tentang privasi aplikasi messenger, yang disusun oleh Amnesty International, Tencent selaku pemilik WeChat, gagal mendapatkan skor terbaik
"Tidak hanya gagal memenuhi kriteria yang kami susun, Tencent adalah satu-satunya perusahaan yang belum mengumumkan secara terbuka bahwa pihaknya tidak akan mengizink pemerintah untuk mengakses pesan terenkripsi dengan membangun 'backdoor," kata laporan tersebut.