Studi: Minum Alkohol Bisa Bikin Orang Lebih Rasis dan Homophobia

Minggu, 31 Desember 2017 | 12:01 WIB
Studi: Minum Alkohol Bisa Bikin Orang Lebih Rasis dan Homophobia
Ilustrasi minuman alkohol. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peneliti kembali menemukan efek dari kebiasaan minum alkohol dan masuk. Menurut sebuah studi, orang akan menjadi lebih rasis dan homofobia saat mabuk.

Studi tersebut menunjukkan bahwa alkohol dapat bertindak sebagai 'penyangkal' bagi beberapa orang, yang cenderung mengekspresikan prasangka mereka dalam bentuk kejahatan dan kebencian, kata Universitas Cardiff.

Kesimpulan ini didapat setelah peneliti menganalisis pengalaman 124 korban kekerasan di ruang kecelakaan dan gawat darurat di tiga kota di Inggris.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Criminal Behavior and Mental Health dilakukan di Cardiff, Blackburn dan Leicester. Ditemukan bahwa sekitar seperlima dari mereka yang diwawancarai mengatakan telah diserang oleh orang-orang yang memiliki prasangka berlebih.

Mabuk menyumbang 90 persen serangan, sementara tujuh orang mengatakan bahwa penampilan menjadi motif utama yang menciptakan ketegangan rasial di dalam komunitas mereka.

Delapan korban mengatakan mereka mengira diserang karena ras, agama atau orientasi seksualnya.

Profesor John Shepherd, direktur Lembaga Penelitian Kejahatan dan Keamanan Universitas Cardiff mengatakan bahwa hasilnya menemukan sebagian besar serangan tidak didorong oleh kebencian saja, tetapi alkohol juga ternyata memicu hal negatif.

"Temuan kami menunjukkan bahwa mengatasi penyalahgunaan alkohol tidak hanya penting dalam hal kesehatan individu, tetapi juga terhadap kesehatan masyarakat kita. Selain itu, kami telah mengetahui bahwa survei kekerasan di ruang gawat darurat dapat bertindak sebagai sensor ketegangan masyarakat dan sistem peringatan dini," ujar dia.

Kepada indy100.com advokat hak LGBT Edwin Sesange mengaku khawatir penelitian ini dapat digunakan sebagai kambing hitam untuk rasisme dan homofobia. Dia mengatakan pelaku serangan tersebut seharusnya tidak menyalahkan kejahatan mereka terhadap alkohol.

"Saya meminta polisi dan sistem peradilan untuk memaksa orang-orang yang melakukan kejahatan semacam itu. Temuan ini mengkhawatirkan terutama jika Anda berkulit hitam dan LGBT yang tinggal di Inggris," ujar Edwin.

Banyak korban percaya bahwa membatasi konsumsi alkohol akan menjadi strategi yang baik untuk mengurangi risiko serangan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI