Babi Terjelek di Dunia Masih Berkeliaran di Jawa

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 27 Desember 2017 | 17:42 WIB
Babi Terjelek di Dunia Masih Berkeliaran di Jawa
Ilustrasi babi berkutil. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Babi langka yang dikenal sebagai "babi terjelek di dunia" berhasil terekam kamera di Jawa, demikian diwartakan BBC pekan lalu. Babi unik yang dikenal karena memiliki kutil-kutil pada wajahnya itu tadinya diduga sudah punah, tapi penemuan terbaru ini membuka kembali harapan bagi para ilmuwan.

Penelitian terakhir pada 2004 terhadap babi kutil Jawa menunjukkan bahwa binatang dari spesies Sus verrucosus sudah berada di ambang kepunahan. Populasi binatang langka itu semakin berkurang akibat perburuan dan menyusutnya habitat akibat aktivitas perekonomian manusia.

Tetapi hasil rekaman kamera pemantau yang dipasang para ilmuwan di tujuh lokasi di hutan-hutan yang tersisa di Jawa menunjukkan bahwa babi berkutil itu berhasil bertahan hidup.

Hanya saja dari tujuh lokasi yang dipasangi kamera, babi-babi itu hanya terlihat di tiga lokasi.

"Ini berarti ancaman terhadap binatang ini masih ada dan jika kita tak berbuat apa-apa, maka populasi mereka akan semakin menurun," kata Johanna Rode-Margono dari Chester Zoo, pemimpin penelitian tersebut kepada BBC.

Kini para peneliti telah mendirikan sebuah pusat penangkaran babi kutil Jawa yang bertujuan untuk mengembangbiakkan binatang tersebut sebelum dilepas kembali ke habitatnya.

Menurut para ilmuwan, meski buruk rupa babi kutil Jawa sangat penting bagi kelestarian hutan. Binatang ini dikenal berperang penting untuk menyurburkan tanah dan menyebarkan benih-benih tumbuhan di hutan.

Di Indonesia sendiri ada dua spesies babi berkutil yang masih bisa ditemukan. Selain di Jawa, babi berkutil juga terdapat di Pulau Bawean, Jawa Timur. Di pulau ini, menurut penelitian pada April 2016, populasi babi berkutil dengan nama Latin Sus blouchi hanya tinggal 230 ekor saja.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI