Regulator sekuritas Cina, secara resmi telah memerintahkan pendiri LeEco, Jia Yueting, untuk kembali ke Cina. Langkah tersebut dilakukan karena Yueting memiliki tumpukan utang yang belum dilunasi.
Cina Securities Regulatory Commission mengatakan dalam sebuah pegumuman pada hari (25/12/2017), bahwasannya CEO LeEco itu harus kembali ke China sebelum 31 Desember untuk "memenuhi kewajibannya" dan melindungi hak-hak investor.
"Perusahaan yang Anda kontrol berutang sejumlah besar kepada perusahaan yang terdaftar, yang belum dikembalikan," demikian pernyataan CSRC.
"Perilaku ini sangat merugikan hak legal perusahaan yang tercatat dan kepentingan pribadi dari berbagai investor," lanjut mereka.
Badan pengawas tersebut mengatakan sebelumnya meminta Jia untuk kembali ke Cina pada bulan September, namun sejak saat itu belum ada niat baik dari pendiri LeEco itu untuk memenuhi panggilan.
Awal bulan ini, Jia dimasukkan di sebuah daftar hitam resmi para pemilik utang, sebuah langkah yang diambil oleh pengadilan Cina untuk memberi tekanan pada orang dan entitas untuk membayar hutang.
Masalah yang terjadi baru-baru ini semakin menegaskan kejatuhan dari salah satu pengusaha Cina yang paling menonjol. Ia dikenal akrena menciptakan kerajaan teknologi , yang terdiri dari platform konten online hingga unit mobil cerdas.
Jia memperluas bisnisnya dari paltform video-streaming, ke bisnis smartphone, televisi dan mobil. Pada puncaknya, LeEco berhutang ke kreditur sebanyak 10 miliar yuan.