Suara.com - Panitia Olimpiade dan Paralimpiade 2020 Tokyo sedang mempertimbangkan penggunaan teknologi pengenalan wajah. Mereka berencana mengaplikasikan hal tersebut dalam skala besar.
Panitia mengatakan bahwa sistem yang dikembangkan oleh NEC Corp tersebut akan membantu personel keamanan untuk menyelesaikan masalah kartu identitas palsu atau yang dicuri dan mempercepat arus atlet, pejabat, dan personil media memasuki arena.
Diperkirakan, sistem ini akan mengelola hingga 400.000 orang, yang berarti penggunaan teknologi pengenal wajah terbesar yang pernah ada di Olimpiade.
Untuk mengatur sistem ini, foto wajah para peserta perlu diunggah ke database sehingga teknologinya bisa membandingkan antara wajah atlet dan pekerja saat mereka tiba di sebuah arena.
Baca Juga: Face ID iPhone X Bikin Perempuan Ini Pusing Bukan Main, Kenapa?
Dengan Olimpiade yang masih lebih dari dua tahun lagi, teknologi milik NEC diharapkan akan disempurnakan melalui beberapa pengujian agar nantinya dapat digunakan mencegah antrian di gerbang
NEC telah mengembangkan teknologi pengenalan wajah selama bertahun-tahun. Pada tahun 2014, mereka menjadi berita utama dengan sebuah sistem yang disebut NeoFace yang tampaknya membantu Departemen Kepolisian Chicago melacak seorang tersangka kriminal.
Teknologi NEC juga baru-baru ini muncul di sebuah kios CaliBurger yang saat ini sedang diujicobakan di salah satu restorannya. Mesin mengenali pelanggan dari kunjungan sebelumnya dan menggunakan data tersebut untuk menyarankan pesanan makan berdasarkan pilihan sebelumnya. [Digital Trend]