Peneliti Ciptakan Kaca Ajaib, Bisa Pulih Sendiri Saat Retak

Rabu, 20 Desember 2017 | 07:39 WIB
Peneliti Ciptakan Kaca Ajaib, Bisa Pulih Sendiri Saat Retak
Ilustrasi layar ponsel pintar (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah peneliti Jepang mengklaim berhasil mengembangkan jenis kaca baru yang bisa menyembuhkan dirinya sendiri dari retakan.

Kaca yang terbuat dari polimer berbobot rendah yang dinamakan "polyether-thioureas" dapat menyembuhkankan diri dari retak saat ditekan menggunakan tangan tanpa butuh suhu tinggi untuk melelehkan material kaca tersebut.

Penelitian itu diterbitkan di jurnal Science oleh pemimpin riset, Takuzo Aida dari University of Tokyo. Temuan ini disebut bisa menjadi solusi bagi layar telepon seluler pintar yang mudah retak saat jatuh dan butuh biaya reparasi mahal.

"Ketangguhan mekanik dan kemampuan penyembuhan yang tinggi sulit untuk disatukan," jelas Aida seperti diwartakan The Guardian.

"Dalam kebanyakan kasus, perlu memanaskan ke suhu tinggi, hingga ke 120 derajat Celcius atau lebih untuk menyatukan lagi jejaring yang putus dan memperbaiki bagian yang retak," tambahnya.

Ia melanjutkan bahwa kaca polimer jenis baru sangat kuat secara mekanis namun dapat diperbaiki secara mudah dengan sedikit tekanan pada permukaan yang retak tanpa memerlukan pemanasan hingga suhu ekstrem.

Yang unik adalah,  polyether-thioureas ditemukan secara tidak sengaja oleh mahasiswa pascasarjana Yu Yanagisawa. Saat itu, ia mempersiapkan bahan itu sebagai lem.

Yanagisawa menemukan bahwa ketika permukaan polimer dipotong , ujung-ujungnya akan saling menempel, dan membentuk lembaran yang kuat setelah dikompres secara manual selama 30 detik pada suhu 21 derajat Celcius.

Percobaan lebih lanjut menemukan bahwa permukaan kaca yang telah diperbaiki tadi bisa kembali kondisi semula setelah beberapa jam didiamkan.

Yanagisawa mengatakan kepada NHK bahwa dia awalnya tidak percaya eksperimen hingga beberapa kali melakukan beberapa kali percobaan.

"Saya harap kaca yang dapat memperbaiki dirinya sendiri ini bisa menjadi material ramah lingkungan yang baru," harapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI