Selamat! Asteroid Seukuran Ikan Paus Hanya Melewati Bumi

Dythia Novianty Suara.Com
Sabtu, 09 Desember 2017 | 08:00 WIB
Selamat! Asteroid Seukuran Ikan Paus Hanya Melewati Bumi
Ilustrasi asteroid melesat di dekat Bumi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah asteroid raksasa meluncur melewati Bumi bulan lalu dan para astronom baru melihatnya setelah melintas. Asteroid 2017 VL2 adalah seukuran ikan paus, yang berarti cukup besar untuk menyapu kota besar.

Unkurannya antara enam dan 32 meter dan berada dalam jarak 73.000 mil dari permukaan Bumi. Hanya sepertiga dari jarak antara planet dan bulan kita.

Gerakan asteroid itu terjadi tepat pada tanggal 9 November lalu dan baru diamati pada 10 November. Untungnya hanya melewati Bumi karena jika sampai menyambangi Bumi, asteroid tersebut akan menghapus apapun dalam radius sekitar 4 mil. Menariknya, asteroid itu tidak akan kembali ke jalan kita sampai 2125.

Sementara itu, planet Bumi akan menghadapi pertemuan yang mengerikan lagi dengan sebuah asteroid sepanjang tiga mil lebih dari seminggu sebelum Natal. Sebuah batuan ruang raksasa yang disebut 3200 Phaethon berada 'cukup dekat' dengan planet kita pada 17 Desember mendatang. Hal ini diungkap astronom Rusia.

Baca Juga: Terkuak Penampakan Asteroid 'Alien' Pertama Kunjungi Tata Surya

Asteroid besar ini diduga menyebabkan hujan meteor Geminids yang indah yang akan berlangsung antara 13 dan 14 Desember mendatang, menyebabkan ratusan meteor terang menerangi langit malam saat mereka terbakar di atmosfer bumi.

Tapi, NASA menggambarkannya sebagai asteroid yang berpotensi berbahaya yang jalannya meleset dari orbit Bumi hanya dengan 2 juta mil. Ini adalah sekitar setengah ukuran Chicxulub, batu yang menghapuskan dinosaurus dan memiliki orbit yang sangat tidak biasa yang menyebabkannya melewati matahari daripada asteroid lain yang lain.

Para astronom dari Universitas Federal Baltik Immanuel Kant baru saja menerbitkan sebuah video yang melacak jalan Phaethon.

"Rupanya, asteroid ini dulunya merupakan objek yang jauh lebih besar, namun banyak pendekatannya terhadap Matahari telah menyebabkannya runtuh menjadi potongan-potongan kecil yang akhirnya membentuk hujan meteor ini. Jika demikian, asteroid itu sendiri bisa menjadi residu inti komet. Orbit asteroid yang sangat memanjang itu, yang kadang-kadang sampai ke Matahari lebih dekat dari Merkurius dan kadang-kadang bergerak menjauh lebih jauh dari Mars adalah argumen lain yang mendukung teori ini," pernyataan para astronom tersebut. [Metro]

Baca Juga: Astronom Prediksi Asteroid Seukuran Rumah Hantam Bumi di 2079

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI