Sebuah kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) baru-baru ini merilis sebuah album bergenre death metal yang seluruhnya diciptakan oleh algoritma. Walaupun, ini bukan pertama kalinya seseorang memprogram sebuah mesin untuk menciptakan musik, namun karya kali ini terdengar sangat alami.
Album debut dari band virtual bernama "Dababots", diciptakan oleh jaringan syaraf tiruan yang mempelajari karya band metal manusia bernama Krallice.
"Pada awal pelatihan, jenis suara yang dihasilkannya sangat bising dan aneh. Seiring dengan meningkatnya latihan, Anda mulai mendengar unsur musik asli," kata CJ Carr, salah satu pencipta algoritma.
Sebelum berhasil membuat musik, sistem AI mendengarkan semua suara yang diberikan kepadanya dan mulai mencoba menebak lagu apa yang akan diperdengarkan berikutnya. Hal ini dilakukan beberapa juta kali sebelum ia bisa menciptakan karya asalnya sendiri.
Hasilnya, lima lagu berhasil diciptakan oleh AI. Walaupun tidak terdengar alat musik sama sekali, melodi yang tercipta terdengar seperti lagu metal pada umumnya.
Jika Anda bertanya-tanya apakah robot yang membuat musik itu dibayar, jawabannya adalah tidak. Seluruh album tersedia secara gratis di situs resmi Dababots.