Suara.com - NASA telah mengeluarkan teleskop luar angkasa James Webb dari ruangan cryogenic.
Ruangan tersebut digunakan dalam rangka 100 hari pengujian kemampuan teleskop untuk menahan suhu dingin yang akan ditemui di luar angkasa.
Pembekuan teleskop tersebut dimulai pada pertengahan Juli dan berakhir pada akhir November lalu.
Selama tes vakum cryogenic, para ahli memastikan bahwa instrumen Webb semuanya bekerja dalam kondisi yang sangat sulit.
Baca Juga: Satelit Rusak, Nasabah Bank Jadi Pusing
Hal tersebut merupakan bagian dari persiapan peluncuran teleskop yang diharapkan pada musim semi 2019.
"Kami mampu menciptakan lingkungan luar angkasa di ruang kami dan memastikan bahwa Webb dapat tampil dengan sempurna karena ia mengamati sudut terdingin di alam semesta," kata manajer proyek pengujian Jonathan Homan dalam pernyataan NASA.
"Saya berharap teleskop Webb berhasil dan memiliki kesempatan untuk mengubah pemahaman kita tentang alam semesta kita," tambahnya.
Begitu berada di luar angkasa, teleskop akan bekerja pada suhu -232 derajat Celcius. Satu instrumen penelitian yang berada di teleksop akan berada di suhu yang lebih dingin lagi - ia memiliki cryocooler yang akan menyimpannya pada suhu yang nyaman -266 derajat.
"Suhu dingin memungkinkan teleskop untuk lebih mendeteksi cahaya inframerah dari benda-benda yang sangat samar dan jauh," kata NASA.
Baca Juga: Dua Bekas Petinggi Allianz Kembali Dipolisikan Nasabah
Salah satu misi terbesar Webb adalah mempelajari lebih banyak tentang dunia lain. Salah satu yang akan diselidiki adalah exoplanet yang dapat dihuni secara potensial oleh manusia.
Hal lainnya yang kemungkinan akan diteliti adalah tujuh planet berbatu di sistem tata surya Trappist-1, setidaknya tiga di antaranya mungkin berada di zona layak huni sebuah bintang.