Suara.com - Baterai lithium ion terbesar di dunia akhirnya resmi dinyalakan di Australia Selatan. Baterai bikinan Tesla itu disebut akan merevolusi teknologi pembangkit dan penyimpanan energi listrik.
Menteri Utama Australia Selatan, Jay Weatherill, secara simbolis menekan tombol tanda dinyalakannya baterai tersebut di Jamestown, pada Jumat siang (1/12/2017). Ia mengatakan bahwa peresmian tersebut adalah sebuah sejarah baru bukan saja di Australia tetapi di dunia.
"Saya ingin mengutarakan terima kasih kepada para pekerja yang telah membangun baterai ini, mereka berhak merasa bangga atas apa yang telah mereka bangun," kata Weatherill.
"Baterai lithium ion terbesar di dunia akan menjadi bagian penting dalam kebijakan energi kami dan merupakan pesan yang jelas bahwa Australia Selatan akan menjadi pemimpin dalam pengembangan energi terbarukan memanfaatkan teknologi baterai," imbuh dia.
Baterai itu sendiri akan menerima pasokan listrik dari pembangkit listrik tenaga angin Hornsdale Wind Farm yang dimiliki perusahaan Prancis bernama Neoen.
Baterai berkapasitas 100 megawatt itu sendiri sudah mulai menyalurkan listrik ke jaringan listrik negara Australia pada Kamis siang (30/11/2017). Dengan kapasitasnya yang besar, baterai ini akan menyediakan listrik bagi 30.000 rumah tangga.
Australia Selatan, dengan populasi sekitar 1,7 juta jiwa, memang mengalami krisis listrik. Pada September tahun lalu listrik di sebagian besar negara bagian itu padam karena jalur kelistrikan utamanya putus akibat disapu badai.
Pemadaman listrik besar-besaran juga terjadi pada Februari lalu, ketika pemakaian listrik di kawasan itu meningkat drastis akibat terjangan gelombang panas.
Pembangunan baterai raksasa ini mulai diketahui publik ketika bos Tesla, Elon Musk ditantang oleh jutawan Australia, Mike Cannon-Brookes untuk memberikan solusi bagi krisis listrik di Australia Selatan.
Tantangan yang diutarakan lewat Twitter itu disambut cepat oleh Musk. Ia bahkan berjanji akan membangun baterai raksasa untuk Australia Selatan hanya dalam 100 hari setelah kontrak diteken dan jika ia gagal mencapai tenggat waktu itu, Tesla akan membangun baterai itu secara gratis.
Hasilnya Tesla berhasil membangun baterai itu hanya dalam 60 hari dan kini sudah mulai beroperasi. (The Guardian)
Baterai Lithion Ion Terbesar di Dunia Beroperasi di Australia
Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 01 Desember 2017 | 18:02 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Akankah Trump Gagalkan Pabrik Tesla di Meksiko? Nasib Gigafactory di Ujung Tanduk
13 November 2024 | 15:53 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI