Letusan Vulkanik Raksasa Bikin Manusia 'Kembali' ke Zaman Batu?

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 30 November 2017 | 19:15 WIB
Letusan Vulkanik Raksasa Bikin Manusia 'Kembali' ke Zaman Batu?
Ilustrasi ledakan gunung vulkanik. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyaknya bencana yang akhir-akhir ini terjadi, membuat kita sebagai manusia harus membuka mata. Bahkan, peradaban manusia modern bisa lenyap seketika akibat letusan vulkanik raksasa.

Tidak tanggung-tanggung, letusan besar tersebut juga bisa 'mengembalikan' kita ke zaman batu. Sebuah penelitian baru mengungkapkan, kita beruntung bahwa salah satu peristiwa apokaliptik belum terjadi selama masa kita di planet ini.

Para ahli memperkirakan rata-rata antara kejadian bencana jauh lebih sedikit daripada yang diperkirakan sebelumnya. Para ahli sekarang percaya bahwa interval waktu hanya sedikit lebih lama dari umur peradaban, berasal dari revolusi pertanian 12.000 tahun lalu.

Para ilmuwan telah menunjukkan bahwa letusan super, yang dapat menyelimuti seluruh benua dengan abu vulkanik dan mengubah iklim dalam skala global, mampu mengembalikan kemanusiaan ke pra-peradaban.

Baca Juga: Ruang Udara Bandara Ngurah Rai Tertutup Debu Vulkanik

Menurut catatan geologi, dua letusan super baru terjadi antara 20.000 dan 30.000 tahun lalu.

Peneliti utama Profesor Jonathan Rougier, dari University of Bristol, mengatakan kita sedikit beruntung untuk tidak mengalami letusan super pada saat itu.

"Tapi penting untuk menghargai bahwa tidak adanya letusan super dalam 20.000 tahun terakhir tidak menyiratkan bahwa seseorang sudah terlambat. Alam itu tidak biasa. Apa yang bisa kita katakan adalah bahwa gunung berapi lebih mengancam peradaban kita daripada yang diperkirakan sebelumnya," kataya.

Seperti dampak meteor raksasa, menurut dua, letusan super bisa memicu efek "musim dingin nuklir" yang disebabkan oleh debu yang dilemparkan ke atmosfer yang menyiram sinar matahari. Hanya satu ledakan vulkanik yang bisa melepaskan lebih dari 1.000 gigaton (1.000 miliar ton) massa yang meletus.

Perkiraan sebelumnya yang dilakukan pada tahun 2004 menunjukkan bahwa letusan super terjadi rata-rata setiap 45.000 sampai 714.000 tahun dan tidak menimbulkan ancaman langsung. Perhitungan ulang, yang diterbitkan di jurnal Earth and Planetary Science Letters, didasarkan pada analisis statistik dari database besar letusan gunung berapi yang lalu.

Baca Juga: Aktivitas Vulkanik Gunung Agung Fluktuatif Cenderung Tinggi

Ini menghasilkan rentang revisi 5.200 sampai 48.000 tahun dengan rata-rata tebakan 'terbaik' 17.000 tahun. Taman Nasional Yellowstone di AS adalah gunung berapi terpanas di dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI