Re-tweet Kicauan Anti-Islam, Trump Serang Balik PM Inggris

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 30 November 2017 | 16:55 WIB
Re-tweet Kicauan Anti-Islam, Trump Serang Balik PM Inggris
Foto profil Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada akun Twitter-nya, @realDonaldTrump. [Twitter/@realDonaldTrump]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali bikin ulah dengan akun Twitter-nya. Ia, pada Selasa (28/11/2017), me-retweet tiga buah video yang pertama kali diunggah ke Twitter oleh sebuah kelompok konservatif Inggris yang isinya menyudutkan Islam.

Melalui akun Twitter-nya, @realDonaldTrump yang memiliki 43 juta follower, Trump membagikan video-video dari Jayda Fransen, deputi ketua organisasai Britain First. Fransen memang sering menyebarkan video-video anti-Islam di akun Twitter-nya.

Video-video itu, yang salah satunya menunjukkan beberapa orang dilemparkan dari puncak sebuah bangunan, dibagikan Trump tanpa dilengkapi konteks atau komentar apa pun.

Aksi Trump ini langsung dikecam, terutama oleh para politikus Inggris. Perdana Menteri Inggris, Theresa May, melalui juru bicaranya mengatakan tak sepantasnya Trump mendukung Britain First karena organisasi itu menggunakan "narasi kebencian yang dipenuhi kebohongan dan bertujuan untuk memicu ketegangan."

David Lammy, anggota parlemen Inggris dari Partai Buruh, mengatakan bahwa Trump telah "mempromosikan kelompok fasis, rasis, dan esktremis penuh kebencian, yang para pemimpinnya pernah ditahan dan dinyatakan bersalah."

Tetapi alih-alih mengaku salah dan menghapus konten-konten itu dari akun Twitter-nya, Trump malah menyerang balik May. Masih lewat Twitter, dia mengatakan bahwa May sebaiknya fokus pada terorisme di Inggris.

"Jangan fokus pada saya, fokuslah pada Terorisme Islam Radikal yang berada di Inggris. Kami di sini baik-baik saja," tulis Trump, Rabu (29/11/2017), sembari menyebut akun @theresamay.

Sayang akun yang disebut Trump itu bukan milik Perdana Menteri Inggris. Menyadari kesalahannya itu, Trump menghapus kicauannya itu dan mengunggahnya kembali tetapi kali ini ia menyebut akun Twitter May dengan tepat, yakni @Theresa_May.

Sementara itu juru bicara Gedung Putih mengatakan lewat kicauannya Trump sebenarnya berbicara soal "keamanan dan keselamatan warga Amerika".

Ulah Trump itu sendiri kemudian memicu kritik terhadap Twitter. Sejumlah tokoh di AS seperti aktor Mark Ruffalo, aktivis kulit hitam Alicia Garza, dan pakar hukum Seth Abramson meminta CEO Twitter, Jack Dorsey, mengambil langkah terhadap akun Trump.

Twitter sendiri tak mau mengomentari kasus itu secara spesifik. (CNet/The Guardian)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI