Google Bangun Infrastruktur Dukung Komputasi Awan di Indonesia

Rabu, 29 November 2017 | 20:02 WIB
Google Bangun Infrastruktur Dukung Komputasi Awan di Indonesia
Ilustrasi konsep komputasi awan. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Google terus berupaya untuk memperkenalkan layanan komputasi awan ke berbagai sektor bisnis di Indonesia. Salah satu cara yang dilakukan Google adalah menyelenggarakan Google Cloud Summit pertama di Jakarta.

Dijelaskan oleh Rick Harshman selaku Managing Director Google Cloud Asia Pasific, penyelenggaraan Google Cloud Summit tidak terlepas dari antusiasme yang besar pelaku bisnis Indonesia soal layanan cloud.

"Kami melihat tingginya minat pelaku bisnis di Indonesia untuk menggunakan cloud. Dari data kami, Indonesia termasuk empat besar negara dengan ketertarikan yang tinggi terhadap cloud," ujarnya di Jakarta, Selasa (28/11/2017).

Banyaknya minat dari pelaku bisnis membuat Google terus meningkatkan pemahaman komputasi awan ke kalangan usaha kecil dan menengah. Beberapa hal yang dilakukan antara lain mengunggah materi cloud berbahasa Indonesia di YouTube.

Selain itu mereka tengah menyiapkan instruktur dan beberapa program pelatihan cloud khusus untuk pelaku bisnis. Harapannya, mereka dapat mengaplikasikan layanan cloud untuk mengembangkan bisnis.

"Selain itu, kami berharap perusahaan dan publik Indonesia bisa mengadaptasi pengetahuan soal cloud secepat mungkin," lanjutnya.

Selain pelatihan, Google tengah membangun kabel bawah laut sepanjang 9.000 km yang menghubungkan Singapura hingga Sydney. Proyek yang dibangun dengan model konsorsium ini diharapkan dapat meningkatkan kecepatan internet di wilayah tersebut.

Sementara itu, Jay Jenkins sebagai Head of Customer Engineering Southeast Asia Google Cloud menjelaskan bahwa penggunaan komputasi awan dapat membuat proses bisnis lebih efisien sehingga dapat meminimalisir pengeluaran.

"Cloud dapat bermanfaat untuk kegiatan operasional perusahaan. Dengan cloud, suatu perusahaan tidak perlu sumber daya besar ," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI