Menanggapi kritik tentang kecepatan kemajuannya, dia berkata, "Saya pikir kita harus berhati-hati dan tidak emosional atau mendramatisir masalah ini."
"Potensi kecerdasan buatan untuk memberi manfaat bagi kemanusiaan sangat besar, bahkan dalam pertahanan," kata Stuart Russell, seorang profesor ilmu komputer di University of Berkeley, yang tampil dalam film yang dirilis oleh Campaign to Stop Killer Robots.
"Tapi membiarkan mesin untuk memilih membunuh manusia, akan sangat merusak keamanan dan kebebasan kita," ujarnya.
Awal bulan ini, ratusan ahli AI mendesak pemerintah Kanada dan Australia untuk memperlakukan senjata otonom dengan cara yang sama seperti senjata biologis dan nuklir.
Baca Juga: Toyota Kenalkan Robot T-HR3, Kemampuannya Bikin Anda Kagum