Waduh, Apple Dituduh Eksploitasi Anak untuk Rakit iPhone X

Kamis, 23 November 2017 | 12:36 WIB
Waduh, Apple Dituduh Eksploitasi Anak untuk Rakit iPhone X
iPhone X. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Apple dituduh menggunakan pekerja siswa yang bekerja hingga lembur untuk merakit iPhone X. Kabarnya, ekploitasi anak ini terjadi di pabrik rekanan Apple di Cina, Foxconn.

Menurut Financial Times, sebagaimana dihimpun oleh The Guardian, para siswa yang bekerja di pabrik Foxconn merupakan bagian dari pengalaman kerja. Dalam kasus ini, mereka bekerja selama 11 jam sehari untuk merakit iPhone terbaru.

Jadwal kerja yang diterima pekerja siswa tersebut dinilai melanggar aturan tenaga kerja yang berlaku. Menurut aturan yang berlaku, kegiatan magang harus dibatasi hanya 40 jam seminggu.

Dalam sebuah pernyataan, pihak Apple mengakui kebenaran kabar tersebut. Menurut mereka, kegiatan magang diperbolehkan dalam proses perakitan iPhone. Namun, mereka menegaskan bahwa pekerja yang masih bersekolah, tidak seharusnya mendapat lembur.

Baca Juga: iPhone X Kembali Dibobol, Kali Ini Dilakukan Bocah 10 Tahun

"Selama audit baru-baru ini, kami menemukan kasus magang yang bekerja lembur di fasilitas pemasok di Cina. Kami telah mengonfirmasi bahwa para siswa tersebut bekerja secara sukarela, mendapat kompensasi dan memberikan keuntungan. Namun seharusnya mereka tidak diizinkan bekerja lembur," tulis pernyataan resmi Apple.

"Apple berkomitmen memastikan semua orang dalam rantai produksi kami, diperlakukan dengan harga diri dan rasa hormat yang pantas mereka dapatkan," tambah perusahaan dengan logo apel tergigit ini.

Dalam pembelaannya, Foxconn mengatakan kepada surat kabar setempat bahwa semua pekerjaan yang dilakukan siswa bersifat sukarela dan diberi kompensasi dengan tepat. Namun, mereka mengakui adanya peraturan magang yang dilanggar.

Li Qiang, direktur eksekutif nirlaba China Labor Watch yang berbasis di New York, mengatakan bahwa Apple kerap mengabaikan standar perburuhan demi mengejar kapasitas produksi.

"Apple mengizinkan pabrik membuat pekerja di jam lembur tanpa batasan. Para siswa bekerja shift malam dan menghabiskan waktu lembur yang berlebihan," katanya.

Baca Juga: Sistem Face ID iPhone X Dapat Ditipu dengan Topeng

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI