Ananda Sukarlan "Walk Out" Muncul Ajakan Uninstall Traveloka

Selasa, 14 November 2017 | 17:47 WIB
Ananda Sukarlan "Walk Out" Muncul Ajakan Uninstall Traveloka
Logo aplikasi Traveloka. (Google Play Store/Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aksi pianis ternama Ananda Sukarlan melakukan walk out ketika Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, berpidato pada HUT ke-90 Kanisius di Hall D JIExpo Kemayoran, pada Sabtu (11/11/2017), ternyata berdampak panjang.

Adalah aplikasi pemesanan tiket, Traveloka, yang terkena getahnya. Hari ini, Selasa (14/11/2017), ribuan warganet melakukan aksi menghapus dan meng-uninstall aplikasi Traveloka di gadget mereka.

Aksi warganet ini merupakan tindak lanjut dari aksi pendiri Traveloka, Derianto Kusuma yang disebut menyalami dan memberikan ucapan selamat kepada Ananda usai walk out. Aksi tersebut dianggap sebagai bentuk dukungan terhadap aksi Ananda.

Entah siapa yang memulai aksi boikot terhadap aplikasi berlogo burung putih tersebut. Namun hashtag #BoikotTraveloka atau #UninstallTraveloka menjadi salah satu trending topic Twitter Indonesia hingga 7.500 lebih kicauan.

Banyak warganet yang menumpahkan kekesalannya terhadap aplikasi tersebut.

"#UninstallTraveloka gue udah, padahal pelanggan satu keluarga besar gue," kicau akun @ok_ginoga.

Akun twitter @bekerja2 menambahkan,"apakah #traveloka akan bernasib sama dengan Sari Roti karena gerakan #uninstallTraveloka".

"Padahal, gue ada diskon tuh untuk hotel atau pesawat. Tapi nggak apa-apalah, berkorban demi #UnInstallTraveloka," tambah akun @IndraJPiliang.

Untuk diketahui, dalam acara tersebut Kanisius memberikan Penghargaan Kanisius kepada lima alumni dari berbagai generasi. Lima alumni tersaring dari 95 finalis yang menjadi kandidat. Mereka adalah Derianto Kusuma (pendiri Traveloka), Romo Magnis Suseno (tokoh Jesuit), Irwan Ismaun Soenggono (tokoh pembina Pramuka), Dr. Boenjamin Setiawan (pendiri Kalbe Farma), juga Ananda sendiri.

Sedikit bercerita tentang Ananda, lelaki berkacamata ini menjadi satu-satunya orang Indonesia dalam buku "The 2000 Oitstanding Musicians of 20th Century" yang riwayat hidupnya dianggap paling berdedikasi buat musik dunia.

Di Spanyol, kiprah Ananda salah satunya adalah menciptakan metode bermain piano dengan satu tangan untuk anak berkebutuhan khusus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI