Suara.com - YouTube kembali jadi sorotan setelah layanan video online milik Google itu ternyata menyembunyikan kartun, animasi, dan konten-konten anak yang justru menggambarkan adegan cabul dan penuh kekerasan.
Konten-konten tak senonoh dan sadis ini, sayangnya, justru ditemukan dalam YouTube Kids, yang memang ditujukan untuk pengguna anak-anak.
Temuan ini pertama kali dilaporkan oleh penulis Amerika Serikat bernama James Bridle. Dalam blog-nya, Bridle menunjukkan beberapa video di YouTube Kids yang sangat kasar, kejam, dan cabul.
"Video-video Peppa Pig yang sadis, yang mempromosikan kekerasan serta ketakutan ekstrem, di mana Peppa memangsa ayahnya sendiri...rupanya menyebar sangat luas," tulis dia sembari menyebut salah satu karakter kartun populer di dunia, Peppa Pig.
"Arsitektur yang dibangun YouTube dan Google untuk meraup untung besar dari video online dibajak oleh orang-orang yang berniat melecehkan anak-anak," lanjut dia.
Berdasarkan penelusuran Suara.com, Minggu (12/11/2017), tayangan-tayangan yang mengarah kepada aksi cabul juga sangat mudah ditemukan pada konten-konten khusus anak.
Di channel Toy Family misalnya. Saluran yang video-videonya menggambarkan tokoh-tokoh jagoan super atau karakter animasi seperti Spider Man, Hulk, Batman, atau Elsa dari film "Frozen", banyak menampilkan gambar dan adegan vulgar.
Pada sebuah video, misalnya tampak Spiderman menggambar pada payudara tokoh Elsa. Sementara di video lain digambarkan bagaimana dua orang perempuan diberi minuman khusus yang membuat mereka seperti terangsang dan mulai menciumi karakter Hulk.
Masih di channel Toy Family, terdapat salah satu video yang menggambarkan karakter Spiderman dan Hulk menyamar sebagai orang buta hanya untuk bisa meraba-raba dua perempuan berpakaian minim yang mereka temui di jalan.
Sementara di channel lain bernama CheekSpear Animations, ditemukan video karakter Spiderman berciuman dengan Elsa - yang hanya mengenakan pakaian dalam.
Sayangnya, video-video ini sudah disaksikan hinggal belasan bahkan puluhan juta kali di YouTube.
Pekan lalu YouTube sendiri sudah berjanji akan menghapus video-video itu. Tetapi menurut malik Ducard, kepala bidang pengembangan kontek keluarga dan pendidikan YouTube global, mengaku bahwa "mencari video-video seperti itu seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami".
YouTube juga mengumumkan akan menjalankan kebijakan baru dalam beberapa pekan ke depan untuk mengatasi video-video cabul serta kejam di layanan YouTube Kids dan channel-channel untuk anak.
"Sebelumnya pada tahun ini kami memperbarui kebijakan agar konten-konten hiburan keluarga yang tidak pantas tak bisa menghasilkan uang," kata Juniper Downs, Direktur Kebijakan YouTube seperti dilansir CNN.
Adapun konten-konten di dalam YouTube Kids diambil dari aplikasi utama YouTube secara otomatis. Metode ini dianggap terlalu longgar, sehingga banyak video-video tak senonoh dan keji yang masih bisa lolos dan disaksikan oleh anak-anak.