Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengungkapkan, jajarannya terus menjalin komunikasi dengan Facebook dalam rangka membenahi konten Facebook di platform mereka.
Rudiantara menjelaskan, Kominfo terus melakukan komunikasi intens dengan Facebook yang juga memiliki layanan WhatsApp. Komunikasi dilakukan untuk memastikan konten yang berada di Facebook sesuai dengan perundangan Indonesia.
"Facebook menunjukkan kerjasamanya, mereka terus berkomunikasi dengan kita. Setahu saya, mereka mengirim surat komitmen untuk membersihkan konten negatif," kata Rudiantara ditemui usai meresmikan e-commerce iLojam.com, di Jakarta, Kamis (9/11/2017).
Layanan WhatsApp yang dimiliki Facebook diketahui menjadi topik terhangat akhir-akhir ini. Hal ini tidak terlepas dari penemuan gambar-gambar GIF di platform mereka yang tidak senonoh.
Baca Juga: Heboh GIF WhatsApp Porno, Menkominfo Panggil Facebook
Penemuan ini ditindaklanjuti Kominfo dengan mengirimkan surat peringatan kepada WhatsApp. Mendapat surat peringatan, WhatsApp langsung menghubungkan Kominfo dengan Tenor selaku penyedia gambar GIF di layanan chatting tersebut.
Lebih lanjut, Rudiantara memaparkan, WhatsApp bukanlah satu-satunya pihak yang akan dipanggil oleh pemerintah. Dalam waktu dekat, Kominfo akan memanggil perusahaan penyedia konten asing yang memiliki layanan di Indonesia
"Nantinya, yang lainnya dipanggil. Upaya ini tidak boleh berhenti di WhatsApp," lanjutnya.
Namun ia menegaskan bahwa fokus pemerintah tidak hanya berpusat pada pembenahan konten internet. Ia mengaku bahwa Kominfo akan menggencarkan kegiatan literasi internet yang baik untuk masyarakat,
"Kalau pemblokiran tidak membuat masyarakat pintar memilah memilih konten yang baik. Kita tingkatkan terus literasi digital," tutup alumni Universitas Padjadjaran ini.
Baca Juga: Facebook Tambahkan Fitur Polling, Begini Cara Menggunakannya