Suara.com - Mozilla, berbekal Firefox Rocket, merasa lebih yakin dapat menyaingi Google dan UC Web di pasar web browser smartphone di Indonesia.
Mozilla baru saja meluncurkan Firefox Rocket. Web browser khusus smartphone ini dikembangkan dan disebarkan khusus untuk Indonesia, tak tersedia di negara lain.
Kelebihan-kelebihan Firefox Rocket ialah kapasitasnya yang cuma 2,39 MB, waktu meluncurkan atau membuka aplikasi hanya 1 detik, juga fitur-fitur seperti Turbo Mode, Screenshot, Clear Cache, Storage Control, serta Block Image.
Lebih lanjut, karena dibuat dengan benar-benar memperhatikan kebutuhan dan permintaan konsumen Nusantara, Mozilla yakin kelak Firefox Rocket mampu berkompetisi lebih kuat lagi dengan produk-produk sejenis dari pesaing semisal Google Chrome atau pun UC Browser.
Baca Juga: Mozilla Bikin Web Browser Smartphone Khusus untuk Indonesia
"Firefox Rocket sesuatu yang agak berbeda karena kami secara jelas membuatnya untuk Indonesia. kami membangunnya untuk Indonesia. Kami rasa kami menciptakan sesuatu yang hebat dan lebih baik dr (Google) Chrome," kata Chief of Staff and Senior Vice President Mozilla, David Slater dalam konferensi pers, Selasa (8/11/2017).
Menurut dia, persaingan di pasar web browser smartphone di Indonesia sangat kompetitif, lebih ketat dari web browser untuk komputer pribadi (personal computer/PC). Di area ini, Google tak mendominasi sendirian tapi ada pula UC Web.
David menilai, Mozilla butuh waktu untuk meyakinkan pengguna internet di Tanah Air menggunakan Firefox Rocket. Namun, dengan segala fitur dan kemampuannya yang tak kalah atau bahkan lebih dari Google Chrome dan UC Browser, ia yakin bakal cukup banyak yang bakal beralih kepadanya.
Sayang, ia tak bersedia menyebut secara jelas berapa target pangsa pasar yang ingin diraih.
"Mozilla agak berbeda dengan Google dan UC Web. Keduanya adalah organisasi profit. Pangsa pasar tinggi penting bagi mereka karena dari situlah keuntungan mereka didapatkan. Mereka bakal berusaha terus tingkatkan jumlah pengguna dan revenue," paparnya.
Baca Juga: Mozilla Siapkan Firefox Quantum, Browser Anyar Penantang Chrome
"Kami, Mozilla, adalah organisasi non-profit. Kami hanya ingin membuat dunia internet menjadi lebih fair dan berimbang dan pangsa pasar kisaran 15-20 persen di Indonesia sudah cukup bagi kami untuk melakukan itu," lanjutnya.