Malaysia Heboh, Data Pribadi 46 Juta Pengguna Ponsel Dijual

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 01 November 2017 | 17:20 WIB
Malaysia Heboh, Data Pribadi 46 Juta Pengguna Ponsel Dijual
Ilustrasi kartu SIM telepon seluler. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Malaysia sedang menyelidiki upaya penjualan data pribadi lebih dari 46 juta pengguna telepon seluler di negeri itu. Data-data itu diduga dicuri dan kini ditawarkan untuk dijual di internet.

Pembobolan dan pencurian data-data itu pertama kali dilaporkan oleh media lokal, Lowyat.net. Dalam laporan itu disebutkan bahwa ada sejumlah orang yang menawarkan data-data pengguna ponsel dari beberapa operator seluler berbeda di sebuah forum online.

Menteri Komunikasi Malaysia, Salleh Said Keruak, mengatakan bahwa polisi dan regulator internet setempat sedang menyelidiki kasus itu.

"Kami telah mengidentifikasi beberapa sumber kebocoran potensial dan kami akan merampungkan penyelidikan itu dalam waktu dekat," kata Keruak Rabu (1/11/2017).

Regulator internet Malaysia, Komisi Komunikasi dan Multimedia, mengaku telah bertemu dengan perusahaan-perusahaan penyedia jasa seluler lokal untuk membicarakan masalah itu.

Adapun data-data yang dijual itu berisi antara lain alamat serta nomor kartu identitas para pengguna ponsel.

Isu keamanan data-data pribadi pengguna ponsel sendiri sedang jadi pembahasan hangat di Indonesia setelah pemeritah mewajibkan setiap pemilik ponsel untuk mendaftarkan nomor mereka menggunakan data-data dari kartu keluarga dan KTP.

Lembaga swadaya masyarakat Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (Elsam) sebelumnya mengatakan bahwa regulasi baru ini rentan disalahgunakan oleh pihak lain untuk menjual data-data pribadi pengguna. Menurut Elsam aturan ini belum memiliki payung hukum yang cukup untuk melindungi hak-hak publik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI