Suara.com - Telkomsel kembali menggelar The NextDev di tahun ini, dan telah mendekati final. Salah satu yang unik dari ajang kali ini adalah, keikutsertaan peserta startup dari Indonesia Timur.
Vice President Corporate Communications Telkomsel, Adita Irawati melihat hal ini sebagai hal positif.
"Kami melihat hal positif. Kami melakukan sosialisasi ke Maluku dan Makassar, tapi baru tahun ini ada aplikasi yang didaftarkan. Meskipun mereka belum ada yang masuk dalam daftar finalis, tapi keikutsertaan mereka sudah sangat baik," ungkapnya saat jumpa pers di Jakarta, Jumat (27/10/2017).
Menurut dia, masuknya peserta NextDev dari Maluku dan Papua sejalan dengan potensi pertumbuhan bisnis di Indonesia Timur yang sedang tinggi. Papua dan Maluku, tambah Dita, pertumbuhan broadband tinggi dibandingkan daerah lain, berkat backbone infrastruktur fiber optik yang membuat ekosistem di sana tumbuh.
Baca Juga: Menang Frekuensi 2,3 GHz, Telkomsel Geber Penyebaran 4G
Di tahun ketiga penyelenggaraan The NextDev, jumlah peserta semakin bertambah. Submisi dari peserta kali ini berasal dari beragam lokasi mulai dari kabupaten Aceh Barat, Kota Jakarta, hingga Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, dan Kota Jayapura.
Sejak pendaftaran yang terselenggara mulai Juli hingga Oktober 2017, terhitung 1.797 perserta dengan didominasi dari Pulau Jawa.
"The NextDev 2017 tidak hanya diikuti oleh startup pemula, tapi yang juga yang sudah kelas advance," kata Dita.
Tema yang ditentukan dalam The NextDev 2017, yaitu agrikultur, kesehatan, pendidikan, dan transportasi. Dengan catatan penilaian meliputi problem, solution, business model, readiness level dan visualization.
Baca Juga: Menang Lelang Frekuensi, Telkomsel Jamin Layanan Video Tanpa Lag
Dari 20 finalis yang terpilih, mereka akan mengikuti mini bootcamp pada 19 November 2017, di mana mereka akan memperoleh UI/UX Technical workshop, Go To Market workshop, dan Pitching Investment workshop.