Tengkorak Manusia Purba Korban Tsunami Tertua di Dunia Ditemukan

Dythia Novianty Suara.Com
Jum'at, 27 Oktober 2017 | 07:42 WIB
Tengkorak Manusia Purba Korban Tsunami Tertua di Dunia Ditemukan
Tengkorak manusia purba korban tsunami. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tengkorak manusia purba ditemukan di Papua Nugini. Para ilmuwan menduga, kemungkinan berasal dari korban tsunami tertua di dunia.

Tengkorak tersebut ditemukan pada tahun 1929 di dekat kota Aitape. Awalnya, dikaitkan dengan spesies Homo erectus, nenek moyang manusia modern.

Namun, para ilmuwan sekarang mengatakan bahwa kawasan itu pernah menjadi laguna pesisir yang dilanda tsunami sekitar 6.000 tahun lalu.
Mereka percaya tengkorak itu milik orang yang meninggal akibat tsunami.

Penemuan tersebut terjadi setelah tim internasional membandingkan sedimen dari daerah tersebut, dengan tanah dari daerah terdekat yang terkena dampak tsunami yang menghancurkan pada tahun 1998.

Baca Juga: Aneh tapi Nyata, Penduduk Cina Dikejutkan Tengkorak Naga


.
"Sementara tulang-tulangnya telah dipelajari dengan baik, sedikit perhatian sebelumnya telah diberikan pada sedimen tempat mereka digali," kata penulis pertama Prof James Goff, dari University of New South Wales.

"Kesamaan geografis dalam sedimen menunjukkan bahwa manusia telah mengalami tsunami di daerah tersebut selama ribuan tahun. Kami menyimpulkan bahwa orang yang meninggal di sana sejak lama mungkin merupakan korban tsunami tertua di dunia," kata Prof Goff.

Para ilmuwan mengatakan, mungkin saja orang tersebut telah meninggal dan dikubur sesaat sebelum tsunami terjadi.

Penelitian ini mempelajari ukuran butiran dan komposisi sedimen. Diantaranya adalah organisme mikroskopik dari samudra, serupa dengan yang ditemukan setelah tsunami 1998 yang menewaskan lebih dari 2.000 orang.

Tim juga melakukan penanggalan radiokarbon, metode yang digunakan untuk menentukan umur artefak secara akurat. Periset mengatakan temuan tersebut, yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One, menimbulkan pertanyaan apakah penemuan arkeologi lain di wilayah pesisir harus dievaluasi ulang. [BBC]

Baca Juga: Ditemukan Menara, Tumpukan Tengkorak Manusia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI