Suara.com - Koperasi Digital Indonesia Mandiri (KDIM) berencana meluncurkan program Satelit Rakyat Indonesia (Satria) pada Januari 2018. Satelit ini diharapkan menjadi solusi untuk penyebaran akses internet ke seluruh Indonesia.
Layanan Satria merupakan program kemitraan KDIM dengan Asosiasi Penyelanggara Jasa Internet Indonesia (APJII).
"Target kami layanan Satria bisa digunakan pada Januari 2018," ujar Ketua Bidang Perangkat KDIM Teguh Prasetya di Jakarta, Rabu (25/10/2017).
Untuk fase pertama, program Satria akan melakukan akusisi kapasitas pada satelit yang sudah ada di orbit. KDIM akan menggunakan high throughput satellites (HTS) milik IPStar.
Baca Juga: Pakar: Ada Salah Informasi Soal Mesin Sensor Internet Pemerintah
Teguh menjelaskan bahwa satelit yang telah disiapkan itu dapat menyediakan internet dengan kecepatan 10Mbps. Tak hanya itu, ia menyebutkan bahwa cakupan satelit IPStar bia menjangkau seluruh Indonesia.
Untuk menggunakan layanan satelit ini, Teguh menjelaskan bahwa anggota koperasi ini dapat menggunakan dua tipe biaya berlangganan. Kedua cara berlangganan itu terdiri dari Rp15 juta untuk pemakaian 10 tahun dan Rp500 ribu untuk pemakaian sebulan.
"Ini adalah layanan internet pertama di Indonesia yang menggunakan HTS. Layanan internet melalui HTS bisa menjangkau wilayah lebih luas," tutur Teguh.
Teguh melanjutkan, jika fase pertama layanan Satria sukses, KDIM akan melanjutkan program Satria ke fase kedua dan ketiga. Pada fase kedua, KDIM akan menggunakan satelit milik perusahaan Indonesia untuk menyediakan satelit.
"Pada fase ketiga di 2022, kita akan meluncurkan satelit pribadi dengan dana anggota koperasi," tandasnya.
Baca Juga: Qualcomm Klaim Kecepatan Internet Mobile 5G Perdana