Suara.com - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) membangun infrastuktur jaringan melalui program Kewajiban Pelayanan Universal/Universal Service Obligation (USO). Proses pembangunan tersebut, saat ini sedang dilakukan secara bersamaan di 4 provinsi, dan diharapkan akan selesai selambatnya sebelum akhir tahun 2017 nanti.
Jaringan tersebut mencakup 40 titik lokasi Base Transceiver Station (BTS) yang hampir semuanya berlokasi di daerah terpencil.
Direktur/Chief Service Management Officer XL Axiata, Yessie D Yosetya mengatakan, XL Axiata untuk secara aktif mendukung pemerintah melakukan upaya pemerataan pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi termasuk pembangunan jaringan melalui program USO di daerah-daerah terpencil.
"Kami tidak akan menyia-nyiakan kepercayaan yang diberikan ini. Dan akan menyambut dengan baik jika pemerintah memberikan kepercayaan lagi untuk membangun lagi jaringan USO di lokasi-lokasi lainnya yang masih memerlukan akses ke layanan telekomunikasi dan data/internet," katanya dalam keterangan resminya.
Menurut dia, XL Axiata memiliki visi yang sejalan dengan pemerintah dalam menyediakan jaringan telekomunikasi dan data/internet.
XL Axiata melaksanakan proyek pembangunan infrastruktur jaringan melalui program USO tersebut berdasarkan penunjukkan dari Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.
Baca Juga: Bentuk Kepedulian XL Axiata pada Pengungsi Gunung Agung
Selain itu, pada 40 titik lokasi dalam proyek USO tersebut, XL Axiata menilai potensi ekonomi dan sosial yang tinggi. Biaya untuk pembangunan proyek jaringan USO ini akan menggunakan dana USO dari pemerintah. Adapun untuk untuk keperluan pengadaan BTS, pemasangan (installment) serta mobilisasi, menjadi kewajiban bagi XL Axiata untuk menanggungnya.
Hingga saat ini XL Axiata telah melayani masyarakat Indonesia dengan layanan Internet cepat 4G LTE di 388 kota/kabupaten di berbagai wilayah di Indonesia, dengan dukungan lebih dari 93 ribu BTS, termasuk lebih dari 14 ribu BTS 4G.