Trump Akui Twitter Jadi "Senjatanya" Memenangkan Kursi Presiden
Donald Trump telah membela penggunaan Twitter.
Hal ini ditafsir Pyongyang sebagai sebuah deklarasi perang yang jelas.
Tweet Trump juga mengandung ketidakakuratan faktual dan serangan pribadi.
Pada bulan Maret, dia mengklaim bahwa Barack Obama telah memerintahkan Trump Tower di New York untuk disadap. Kemudian disanggah oleh mantan presiden dan oleh Departemen Kehakiman serta FBI mengatakan bahwa tidak ada bukti.
Kepala Staf Gedung Putih, John Kelly, mengatakan pekan lalu bahwa dia telah dikritik karena gagal mengendalikan tweeting Trump.
Baca Juga: Tersesat di Dunia Maya: Literasi Digital yang Masih Jadi PR Besar
"Saya tidak dibawa ke pekerjaan ini untuk mengendalikan apapun kecuali arus informasi kepada presiden kita," tambah Kelly. [Independent]