Suara.com - Para ilmuwan berhasil menemukan emas senilai 2 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp27 miliar di limbah rumah tangga Swiss, demikian diwartakan CNN pekan ini.
Diperkirakan sebanyak 43kg emas dibuang oleh warga Swiss melalui sistem pembuangan limbahnya setiap tahun, demikian ditemukan oleh para ilmuwan dari Institut Eawag, sebuah institusi penelitian sains dan teknologi air Swiss.
Para peneliti, yang mensurvei 64 fasilitas pengolahan limbah air di Swiss, mengatakan bahwa butiran-butiran emas itu berasal dari industri jam tangan dan penyulingan emas Swiss.
"Konsentrasi emas yang ditemukan dalam limbah cukup tinggi untuk diambil dan dimanfaatkan," tulis para peneliti dalam laporannya, seperti dikutip dari CNN.
Selain emas, para peneliti juga menemukan 3.000kg perak dan mineral langka, yang lazim digunakan dalam pembuatan perangkat elektronik, seperti gadolinium (1.070kg), neodymium (1.500kg), dan ytterbium (150kg).
Adapun gadolinium, neodymium, dan yttrium, demikian ulas Science Alert, adalah mineral langka yang banyak digunakan dalam neutron radiography untuk mengobati penderita tumor, dalam pembuatan magnet, hingga campuran logam dalam industri.
Mineral-mineral ini disebut tak berbahaya jika ditemukan di lingkungan.
Penemuan logam berharga di saluran limbah bukan hal baru. Beberapa tahun lalu para ilmuwan menemukan kandungan emas senilai 13 juta dolar AS atau sekitar Rp175 miliar dalam limbah di AS.
Limbah Swiss Hasilkan Emas Senilai Rp27 Miliar per Tahun
Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 16 Oktober 2017 | 16:25 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Harga Emas Turun, Analis Ungkap Penyebabnya
26 November 2024 | 16:33 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI