Suara.com - GoPro Hero6 akhirnya resmi menggebrak Tanah Air. Erajaya Group, melalui anak usahanya Sinar Eka Selaras, meluncurkan dan memasarkan Hero6 di Indonesia yang dibanderol Rp7.499.000.
"Kini tren di luar dengan cepat masuk ke Indonesia. Seperti GoPro Hero6 yang baru dirilis secara global, kini sudah masuk ke Indonesia. Dan melalui jaringan retail modern Erajaya GoPro memasarkan kamera action-nya di Indonesia," kata Director PT Sinar Eka Selaras (SES), Amir Hamzah saat pelluncuran GoPro Hero6 di Jakarta, Jumat (13/10/2017).
Hero6 memiliki berbagai fitur apik yang disematkan dan di-upgrade dari pendahulunya Hero5. Action cam ini memiliki fitur QuikStories GoPro di ponsel, yang memudahkan pengguna menciptakan dan membagikan video ke mana pun.
Fitur ini bisa mengunduh dan mengolah video secara otomatis di ponsel. Dan kecepatan transfer gambarnya diklaim tiga kali lebih cepat dari pendahulunya.
Baca Juga: Asyik Nge-GoPro, Tiga Pejuang ISIS Ditembak Tank
"Ini akan terasa jika mentransfer video dengan kualitas 4K, bisanya memakan waktu cukup lama. Tapi tidak dengan Hero6," kata Business Development Manager Sinar Eka Selaras, Eric Lee.
Selain itu, electronic image stabilizer yang mampu meredam goyangan dan sangat efektif, seolah memakai gimbal. Kinerjanya lebih baik, jika dibandingkan dengan Hero5.
Hero6 sanggup merekam video 4K dengan frame rate 60 FPS, dua kali kemampuan Hero 5 yang sebesar 30 FPS. Ada juga opsi frame rate tinggi 120 FPS (2.7K) dan 240 FPS (1080p) untukslow motion.
Semua peningkatan ini didukung dengan penggunaan chip baru, GP1.
Ada juga fitur QuikStories GoPro di ponsel yang memudahkan pengguna untuk menciptakan dan membagikan video ke mana pun. Fitur ini bisa mengunduh dan mengolah video secara otomatis di ponsel.
"Sudah menjadi tren di masyarakat Indonesia apa yang diambil, langsung disebarkan ke media sosial. Dengan fitur ini jeauh lebih mudah," terang Eric.
Baca Juga: GoPro Hadirkan Voice-controlled Remote untuk Hero5
Secara desain, GoPro Hero6 sangat mirip dengan pendahulunya Hero5. Bedanya hanya terletak pada tulisan Hero6.
Target pasar dari Hero6 semakin luas dan tidak terbatas pada pecinta olahraga ekstrim.
"Kini semakin luas, penggunaan GoPro tidak hanya diminati mereka yang suka olahraga ekstrim tapi juga dalam keseharian, seperti para vlogger," ujar Marketing and Communcitations Director Erajaya Group, Djatmiko Wardoyo.
Dia pun optimistis, pasar GoPro di Indonesia sangat potensial.
"Ponsel dengan harga yang jauh lebih mahal saja ada pembelinya. Jadi kami optimistis dengan Hero6 ini," pungkasnya.
Untuk lebih mendekatkan diri ke konsumen, GoPro Hero6 digelar berbagai aktivitas dengan tema The Moment Indonesia yang berlangsung 10 hingga 15 Oktober di Central park Mall, Jakarta Utara. Pelanggan bisa merasakan pengalaman menggunakan Hero6 untuk membuat rangkaian video.