Suara.com - Layanan pesan singkat asal Rusia, Telegram, kembali jadi sorotan. Jika sebelumnya aplikasi itu diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika karena terkait konten terorisme, kali ini Telegram memantik kecaman karena menyediakan stiker-stiker mesum.
Berdasarkan penelusuran Suara.com pada Rabu petang (11/10/2017), ada setidaknya tiga stiker bernuansa mesum yang dapat diunduh pengguna Telegram.
Salah satu stiker menampilkan gambar-gambar sepasang lelaki dan perempuan sedang berhubungan seksual dalam berbagai gaya. Stiker-stiker ini bisa diunduh tanpa adanya batasan usia.
Menanggapi hal ini, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengaku sudah memerintahkan jajarannya untuk mengambil tindakan.
"Sudah ditangani oleh teman-teman Aptika (Direktorat Jenderal Aplikasi dan Informatika Kemkominfo). Saya enggak tahu, tapi sudah ditangani," jelasnya kepada awak media di Jakarta, Rabu.
Ia melanjutkan bahwa Kemkominfo bisa saja melakukan pemblokiran jika Telegram tidak secara cepat melakukan penarikan stiker mesum.
"(Kalau lambat) ya diblokir dong kalau ada permasalahan dengan UU ITE. Tapi teman-teman bilang sudah direspon. Berarti tinggal di-take down," tandasnya.
Sebelumnya, layanan Telegram versi web pernah diblokir pemerintah karena diduga menjadi medium komunikasi para teroris.
Stiker Mesum Marak di Telegram, Ini Reaksi Kominfo
Rabu, 11 Oktober 2017 | 18:48 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Pakar Ungkap Bahaya Hacker Gunakan Telegram ke Pengguna Fintech
04 November 2024 | 12:44 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI