Suara.com - PT Smartfren Telecom Tbk kembali menguji kemampuan jaringannya. Kali ini Banten menjadi target operasi. Suara.com diberi kesempatan bersama beberapa media lain, mencoba kekuatan jaringan provider satu ini.
Drive test kali ini menggunakan Andromax M2Y dengan aplikasi nPerf. Uji jaringan dimulai dari Rangkasbitung, Pandeglang kemudian Anyer. Smartfren melakukan densifikasi TDD atau meningkatkan konektivitas hingga 4G+ di seluruh wilayah Banten.
"Wilayah ini merupakan area industri atau wisata dengan peningkatan traffic data cukup besar dalam kurun waktu satu tahun," kata VP Technology Relations and Special Project Smartfren, Munir Syahda Prabowo, Anyer, Selasa (10/10/2017).
Selama perjalanan, tambahnya, diambil rata-rata untuk download 18 hingga 25 Mbps dan untuk upload 2 hingga 8 Mpbs. Dia mengakui, meski 80 persen di wilayah Banten signal cukup bagus, tapi masih ada beberapa spot yang masih lemah.
Baca Juga: Smartfren Luncurkan Feature Phone yang Tangguh dan Murah
"Namanya juga teknologi, wajar ada weak-nya," ungkap Munir.
Percobaan pertama yang dilakukan Suara.com saat berada di Rangkasbitung, kecepatan internet Smartfren menembus 15.59 Mbps untuk mengunduh dan 4.27 Mbps upload.
Saat berada di Pandeglang, kecepatan internet bertambah kuat, download mencapai 17.41 Mbps dan upload 7.03 Mbps.
Baca Juga: Smartfren Andromax Prime, Bukan Smartphone Tapi Bisa WhatsApp-an
Ketika berada di tempat penginapan, Hotel Aston Anyer, kecepatan download menjadi 14.95 Mpbs dan upload 4.08 Mbps.
Benar, seperti yang dikatakan Munir, saat di wilayah Layung layanan Smartfren mengalami hilang sinyal (blank spot) dalam radius beberapa ratus meter dan kemudian kembali pulih.
Kekuatan jaringan Smartfren lebih didorong dari penambahan layanan di daerah-daerah dan bukan pada banyaknya BTS.
"Kekuatan jaringan tidak terpaku dengan jumlah BTS tapi berapa kota yang sudah terjangkau operator," pungkasnya.