Ini Ilmuwan Remaja Pakistan Pertama

Dythia Novianty Suara.Com
Senin, 09 Oktober 2017 | 21:41 WIB
Ini Ilmuwan Remaja Pakistan Pertama
Ilmuwan muda asal Pakistan, Muhammad Shaheer Niazi. [BBC]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Baru 17 tahun dan dia sudah menjadi ilmuwan terkenal. Penelitian Muhammad Shaheer Niazi tentang sarang lebah listrik, baru-baru ini diterbitkan di jurnal Royal Society Open Science.

Fisikawan telah mengetahui fenomena sarang lebah listrik selama beberapa dekade. Ini terjadi ketika lapisan minyak ditempatkan di medan listrik antara elektrode runcing dan yang rata, menciptakan pola indah yang tampak seperti sarang lebah.

Siswa SMA dari kota Lahore, Pakistan ini berhasil memotret gerakan ion yang membentuk sarang lebah, selain merekam panas yang ditemukan di permukaan minyak. Tidak ada yang melakukan ini sebelumnya.

Fenomena sarang lebah listrik adalah penelitian yang diberikan kepadanya pada Turnamen Fisik Muda Internasional yang diadakan di Rusia tahun lalu. Niazi dan empat siswa lainnya, membentuk tim pertama yang mewakili Pakistan di turnamen tersebut. Kembali dari Rusia, Niazi memutuskan untuk menerbitkan penelitiannya.

Baca Juga: Ilmuwan Menemukan "Sisi Lain" Lukisan Mona Lisa

Butuh satu tahun lagi bekerja untuk menghasilkan "gagasan baru", sebelum akhirnya makalahnya diterima untuk dipublikasikan. Dia menerima surat penerimaan hanya beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang ke-17 bulan lalu.

"Penelitian seperti anak Anda dan Anda merasa berada di luar dunia ini saat diterima untuk dipublikasikan," kata Niazi.

Remaja lelaki dengan perawakan kecil, dengan rambut keriting dan kacamata yang duduk tegak di hidungnya, ilmuwan muda itu memiliki sosok yang cerdas. Dia pun menjelaskan bagaimana sarang lebah listrik bisa terbentuk.

"Sarang lebah listrik dengan sempurna menunjukkan bagaimana segala sesuatu di alam semesta ini mencari keseimbangan. Bentuk heksagonalnya adalah struktur yang paling stabil," ujarnya.

Dalam kasus ini, katanya, dua elektroda digunakan. Jarum runcing di atas permukaan datar dengan lapisan tipis minyak di atasnya. Tegangan tinggi dari jarum membuat ion membombardir permukaan minyak, dalam perjalanan untuk memenuhi elektroda tanah.

Baca Juga: Sst, Ilmuwan Temukan Waktu Terbaik dan Terburuk Bercinta, Kapan?

"Sama seperti petir yang menabrak permukaan bumi," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI