Konten Negatif Marak, Persatuan Bangsa Dipertaruhkan

Senin, 02 Oktober 2017 | 17:36 WIB
Konten Negatif Marak, Persatuan Bangsa Dipertaruhkan
#Siberkreasi, gerakan nasional yang yang aktif menyebarkan pentingnya literasi digital di Jakarta, Senin (2/10/2017). (Suara.com/Aditya Gema Pratomo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Maraknya konten negatif di berbagai media sosial, dikhawatirkan dapat memecah persatuan bangsa jika tidak ditangani secara serius.  

"Maraknya berita hoax, radikalisme, ujaran kebencian,dan cyberbulling di media sosial, dapat menggoyahkan persatuan bangsa Indonesia,' ujar Deddy Permadi, Ketua Umum #Siberkreasi, gerakan nasional yang yang aktif menyebarkan pentingnya literasi digital di Jakarta, Senin (2/10/2017).

Kekhawatiran itu berangkat dari maraknya situs internet di Indonesia yang menyebarkan berita palsu. Dari data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), ada lebih dari 800 ribu situs yang terindikasi menyebarkan konten negatif.

Ia juga menyayangkan, kurangnya kegiatan literasi digital di kalangan masyarakat. Padahal, literasi digital dapat menjadi cara untuk mengedukasi masyarakat soal bahaya dari konten negatif di internet.  

Untuk mengatasi masalah tersebut, Deddy bersama dengan #Siberkreasi mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam menyebarkan konten positif di internet.

#Siberkreasi bergerak melalui beberapa langkah, seperti mendorong masuknya literasi digital dalam kurikulum pendidikan. mendorong penyebaran konten positif dalam bentuk populer, serta mendorong lahirnya relawan konten positif di tiap daerah.  

"Inti gerakan ini adalah kerja bersama. Sejauh ini ada 37 organisasi yang mendukung gerakan ini. Kita ingin #Siberkreasi menjadi sesuatu yang masif," jelasnya.

Di tempat yang sama, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyambut baik gerakan ini. Menurutnya, pemberantasan konten negatif bukan sekadar tugas pemerintah seorang.

"Gerakan ini dapat berperan dalam mencerdaskan generasi muda agar menjadi pelaku internet yang bijak. Kemenkominfo mendukung 100 persen gerakan ini," ujar menteri yang kerap disapa Chief RA ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI