Australia Baru Akan Miliki Badan Antariksa

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 25 September 2017 | 18:33 WIB
Australia Baru Akan Miliki Badan Antariksa
Ilustrasi satelit di luar angkasa (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Teknologi dan industri luar angkasa identik dengan negara-negara maju dan kaya. Lihat saja Amerika Serikat dengan NASA, Eropa dengan ESA, atau Rusia dengan Roscosmos.

Bahkan negara berkembang seperti India, sudah mampu mengirim satelit ke antariksa berkat perkembangan industri antariksanya yang termasuk salah satu yang paling pesat di Asia bahkan dunia.

Karenanya, pengumuman pemerintah Australia pada Senin (25/9/2017), untuk membentuk badan antariksa mengejutkan dunia. Menurut BBC, Australia adalah satu dari sedikit negara maju yang belum memiliki badan antariksa nasional.

Memang di antara negara-negara anggota Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) - negara-negara dengan pendapatan tertinggi di dunia - hanya Australia dan Islandia yang tak memiliki badan antariksa nasional.

"Industri antariksa global telah berkembang sangat cepat dan sangat krusial bagi Australia untuk menjadi bagian dari perkembangan ini," kata Michaelia Cash, pelaksana tugas Menteri Sains Australia.

"Badan antariksa nasional akan memastikan kami memiliki rencana strategis jangka panjang yang mendukung pengembangan dan pengaplikasian teknologi antariksa, dan mengembangkan industri antariksa domestik," imbuh dia.

Pemerintah Australia, dalam analisisnya mengatakan bahwa industri antariksa global saat ini telah bernilai 323 miliar dolar Amerika Serikat.

Selama ini Australia sangat tergantung pada negara lain, terutama Amerika Serikat, untuk meluncurkan satelit dan mengakses data observasi Bumi.

Ironisnya, Australia dalam sejarahnya adalah negara ketiga di dunia yang pernah meluncurkan satelit setelah AS dan Rusia.

Australia meluncurkan satelit bernama WRESAT pada 29 November 1967 dari pangkalan Woomera Range Complex di yang dioperasikan oleh angkatan udara Australia di kawasan selatan negeri itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI